Kamis 12 May 2022 14:46 WIB

Nyaris Buat Kejutan Lagi di Uber Cup, Bilqis Prasista: Gim Ketiga Kaki Saya Sudah Berat

Tim Uber Indonesia mengakui keunggulan China 0-3 di perempat final.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Bilqis Prasista mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis tunggal putri Cina He Bing Jiao dalam pertandingan babak perempat final Piala Uber 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (12/5/2022). Tim Uber Indonesia kalah dengen skor 0-3 dari Cina dan tersingkir dari kompetisi setelah Bilqis Prasista kalah 21-19, 18-21 dan 7-21.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Bilqis Prasista mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis tunggal putri Cina He Bing Jiao dalam pertandingan babak perempat final Piala Uber 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (12/5/2022). Tim Uber Indonesia kalah dengen skor 0-3 dari Cina dan tersingkir dari kompetisi setelah Bilqis Prasista kalah 21-19, 18-21 dan 7-21.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika Tim Uber Indonesia sudah ketinggalan 0-2, Bilqis Prasista sempat memberi harapan ketika mampu memenangkan gim pertama 21-19 atas He Bing Jiao dalam babak perempat final Kamis (12/5/2022) di Impact Arena Bangkok, Thailand. Gim kedua pun Bilqis yang berperingkat 333 dunia masih bisa memberikan perlawanan terhadap lawannya yang di peringkat sembilan dunia. Sayang akhirnya Bilqis harus kalah 18-21.

Kekalahan gim kedua memaksa laga harus dilanjutkan di gim ketiga. Pada gim penentuan ini putri dari pasangan legenda Joko Suprianto Zelin Resiana tak bisa berbuat banyak dan kalah telak 7-21.

Baca Juga

"Gim ketiga, kaki saya juga sudah berat. Fokus dan konsentrasi juga sudah mulai berkurang." ujar pemain jebolan Audisi Djarum ini. 

Bilqis dalam keterangan media PBSI mengatakan, pada gim pertama ia sudah bisa bermain dengan baik. Ia bisa membawa lawan ke dalam alur permainannya. 

"Strategi mainnya berjalan baik. Dengan cara itu saya bisa menang. Gim kedua, saya kurang sabar. Inginnya cepat-cepat mematikan. Akibatnya kurang akurat dan banyak membuat kesalahan sendiri," kata Bilqis.

Untuk bahan evaluasi, Bilqis merasa ia sudah bisa bermain baik, cuma konsistensinya belum bisa terjaga. Menurut remaja 19 tahun ini, bermain tanpa beban, menikmati pertandingan, dan yakin dengan kemampuan diri sendiri itu menjadi hal utama untuk bisa memenangkan pertandingan.

"Dari perebutan Piala Uber ini saya banyak mendapatkan pengalaman dan pembelajaran penting untuk karier saya ke depan," kata Bilqis. "Saya harus berlatih lebih keras untuk meningkatkan kemampuan dan bisa banyak bertanding di turnamen level kecil dulu untuk mendongkrak ranking saya yang masih di 300-an." 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement