Kamis 12 May 2022 16:46 WIB

Tabiat Manusia yang Selalu Ingkar

Surah An-Nahl Ayat 53 dan 54 menjelaskan tabiat manusia yang selalu ingkar.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
(ilustrasi) manusia
Foto: tangkapan layar clipart library
(ilustrasi) manusia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran dalam Surah An-Nahl Ayat 53 dan 54 menjelaskan tabiat manusia yang selalu ingkar. Ketika manusia ditimpa kesulitan atau musibah, mereka sadar tidak ada siapapun yang bisa menolong mereka kecuali Allah SWT, kemudian mereka meminta pertolongan kepada Allah SWT.

Akan tetapi, tabiat manusia adalah ingkar, kecuali mereka yang selalu beriman dan bertakwa kepada Allah dan Rasul-Nya. Setelah mendapatkan pertolongan dari Allah SWT dan hidup nyaman kembali, manusia biasanya mulai ingkar lagi kepada Allah SWT.

Baca Juga

وَمَا بِكُمْ مِّنْ نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ثُمَّ اِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَاِلَيْهِ تَجْـَٔرُوْنَۚ

Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nya kamu meminta pertolongan. (QS An-Nahl: 53)

ثُمَّ اِذَا كَشَفَ الضُّرَّ عَنْكُمْ اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْكُمْ بِرَبِّهِمْ يُشْرِكُوْنَۙ

Kemudian apabila Dia telah menghilangkan bencana dari kamu, malah sebagian kamu mempersekutukan Tuhan dengan (yang lain). (QS An-Nahl: 54)

Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, pada ayat 53 ini Allah SWT menjelaskan mengapa yang wajib ditakuti hanyalah Allah. Hal itu karena semua nikmat yang mereka peroleh, seperti kesehatan dan kebahagiaan, semata-mata dari Allah. Maka kewajiban manusialah untuk mensyukuri nikmat dan memuji kebaikan-Nya yang tiada terputus kepada makhluk-makhluk-Nya.

Sebaliknya, apabila manusia ditimpa oleh kesukaran hidup, kesulitan, penyakit, dan sebagainya, kepada Allahlah mereka mengeluh dan meminta pertolongan. Hal ini merupakan tabiat manusia bahwa apabila mereka berada dalam kesulitan, terbayanglah dalam pikiran kelemahan mereka dan adanya kekuasaan di luar diri mereka yang menguasai mereka.

Pada ayat 54, Allah SWT mengungkapkan bahwa apabila Allah mengabulkan permintaan mereka yaitu menghilangkan kesulitan yang dideritanya, mereka segera berbalik mempersekutukan tuhan-tuhan yang lain kepada Allah, dan menyembah patung-patung itu kembali. Mereka tidak mau lagi mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Demikianlah tipu daya mereka.

Allah SWT berfirman: Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilang semua yang (biasa) kamu seru, kecuali Dia. Tetapi ketika Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling (dari-Nya). Dan manusia memang selalu ingkar (tidak bersyukur). (QS Al-Isra: 67)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement