REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum mampu membalik keadaan setelah beberapa hari terakhir mengalami koreksi. IHSG kembali mempimpin pelemahan bursa Asia dengan ditutup terpangkas hingga 3,17 persen.
Indeks menyentuh level terendah dalam tiga bulan terakhir ke posisi 6.599,84. Saham teknologi masih menjadi pemberat dengan penurunan mencapai lebih dari 6 persen seperti EMTK, WINR, BUKA dan GOTO.
Sementara investor asing membukukan penjualan bersih sebesar Rp 721,37 miliar. Adapun saham-saham yang paling banyak dilepas dari sektor perbankan seperti BBCA, BBRI, BBNI, serta BBTN.
Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan pelemahan IHSG terimbas sentimen negatif dari dalam negeri. Salah satunya yaitu kasus Covid-19 yang diperkirakan kembali meningkat usai lebaran.
"Sentimen ini semakin memberatkan gerak IHSG setelah berhasil rebound ke teritori positif di perdagangan sesi pertama kemarin," kata Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Kamis (12/5/2022).
Selain itu, rilis data penjualan ritel kuartal I 2022 yang melambat juga menekan pergerakan IHSG. Pertumbuhan penjualan ritel sepanjang tiga bulan pertama tahun ini tercatat hanya mencapai 9,3 persen, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 12,9 persen.
Pada perdagangan hari ini, seluruh indeks terpantau memerah dengan sektor teknologi masih menjadi kontributor utama penurunan IHSG yang sebesar 4,65 persen. Sementara, indeks sektoral kesehatan hanya melemah sebesar 0,03 persen.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah dan terkoreksi sebesar 3,13 persen. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya UNVR, SMGR, TOWR, INTP, dan ICBP. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya BUKA, EMTK, ASII, BBNI, dan BMRI.