Kamis 12 May 2022 05:07 WIB

Materi Khutbah Jumat: Menjaga Amanah

Allah menjadikan manusia sebagai wakilnya di muka bumi untuk mengelolah seluruh alam

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Khutbah Jumat: Menjaga Amanah - Suara Muhammadiyah
Khutbah Jumat: Menjaga Amanah - Suara Muhammadiyah

Khutbah Jum’at Menjaga Amanah

 Oleh: Asman

Baca Juga

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Maasyiral muslimin rakhimakumullah

Tidak ada kata yang indah untuk diucapkan pada hari ini, selain rasa syukur atas kehadirat Allah SwT, tuhan yang telah memberikan begitu banyak nikmat, serta kasih sayangnya kepada seluruh manusia. sehingga sampai saat ini. Kita semua masih diberikan berkah kehidupan di muka bumi ini. Semoga kita semua tergolong manusia yang mendapatkan berkah hidayah. Amin.

Shalawat beserta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. Meneladaninya adalah kunci sukses dalam menjalani hidup, dan semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.

Selanjutnya, sebagai khatib kami mengajak kepada seluruh jamaah untuk senantiasa menjaga dan memelihara iman dan taqwa. Yaitu iman dalam pengertian yang sebenar-benarnya dan taqwa dalam pengertian yang sebenar-benarnya dengan menyeimbangkan hablu min allah sekaligus hablu min an-naas.

Hadirin siding jamah jum’at yang dirahmati Allah

Manusia sebagai mahkluk ciptaan Allah SwT telah memberikan amanah yang besar untuk dilaksanakan. Di balik itu semua, amanah itu sangatlah berat dilakukan sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 72

إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا

Artinya: Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh (Q.S. Al-Ahzab:72).

Maasyiral muslimin rakhimakumullah

Pada ayat di atas ada 3 poin penting tentang amanah yang harus di tanggung oleh manusia di dunia.

Pertama, ialah amanah sebagai khalifah. Dalam kehidupan ini Allah menjadikan manusia sebagai wakilnya di muka bumi untuk mengelolah seluruh alam raya ini. Menjadi pemimpin bagi umat manusia, menjadi pemimpin bagi Negara, pemimpin bagi keluarga dan diri sendiri.

Allah berfirman kepada Nabi Daud :Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan” (Qs As-Shad ayat 26).

Dari ayat ini menjelaskan kata khalifah adalah ia yang diberikan kekuasaan untuk mengelolah wilayah masing-masing, dan diharapkan agar berbuat kebajikan jangan sampai terpengaruh oleh hawa nafsu yang bisa mencelakai diri sendiri. Maka sebagai khalifah sudah semestinya manusia menjaga bumi seisinya serta bertanggung jawab penuh terhadapnya

Kedua, amanah sebagai hamba. Selain sebagai khalifah manusia juga memiliki tugas sebagai hamba kepada Allah. Hamba dalam artian bahwa merendahkan diri kepada sang pencipta yang mengusai seluruh kerajaan alam jagat raya ini.

Perintah sebagai hamba kemudian Allah pertegas dalam Qs Adz-Dzariyat ayat 56. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.Kata menyembah diartikan sebagai beribadah kepada Allah. Selain mengerjakan ibadah yang wajib (Mahdah) manusia juga harus melaksanakan ibadah yang sifatnya Gairuh Mahdah yaitu kegiatan sebagai manusia social. Salah satunya mengerjakan kegiatan keduniawian dalam rangka mendapatkan ridha dari Allah SwT.

Ketiga, amanah sebagai wadiah (titipan). Wadiah atau titipan Allah harus di jaga dan dikerjakan dengan sebaik mungkin. Contohnya jabatan, kekayaan, rumah yang mewah, umur yang panjang, istri yang cantik dan lain sebagainya. Itu adalah titipan Allah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Seperti dalam firmannya Qs Al-Isra ayat 36: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Semoga kita semua mampu menjadi manusia yang amanah. Menjaga amanah yang telah dititipkan oleh Allah SwT terutama adalah bumi tempat kita hidup sekarang. Menjaganya dan melestarikannya adalah bentuk pertanggung jawaban terbaik hamba kepada Allah atas bumi yang sudah dihadiahkan untuk manusia.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Hadirin siding jamah jum’at yang dirahmati Allah

Manusia bisa berupaya sekuat tenaga dalam menjaga amanah tuhannya, namun konsisten atau tidak, istiqamah atau tidak, belum ada jaminan. Karenanya penting untuk memohon kepada-Nya agar kita diberikan kekuatan untuk terus menjaga amanah ini dengan konsisten, penuh kesabaran, ikhlas. Semoga Allah mengabulkan.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيَ الْحَاجَاتِ

رَبَّناَ هَبْ لَناَ مِنْ أَزْوَاجِناَ وَذُرَّيَّاتِناَ قُرَّةً أَعْيُنٍ وَاجْعَلْناَ لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَاماً

. رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ اْلوَهَّابُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبّى اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Asman, S.Pd Mahasiswa MPAI UAD Yogyakarta

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement