Jumat 13 May 2022 01:20 WIB

Kasus Gizi Buruk di Kalideres, PDIP Tuding Lurah dan Camat tak Peka

Kenneth merasa miris ada kasus gizi buruk, Anies malah banggakan JIS.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth.
Foto: Dok DPRD DKI
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menilai, camat dan lurah tidak peka terhadap kondisi di wilayahnya. Hal itu menjadi penyebab munculnya kasus gizi buruk seperti terjadi di Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar), belum lama ini,

Anggota Komisi D DPRD DKI tersebut menduga, kasus di Kalideres tersebut bukanlah murni kesalahan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakbar semata. Melainkan, timbul karena ketidakpekaan dari camat dan lurah Kalideres hingga muncul kasus tersebut.

"Dinkes Jakbar, sifatnya hanya menerima laporan dan segera langsung melakukan penanganan. Secara prinsip kan tidak mungkin Dinkes Jakbar mengetahui orang yang sakit kalau tidak ada aduan. Seharusnya camat dan lurah Kalideres bisa lebih sensitif, mereka bisa memaksimalkan peran RT, RW dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di wilayahnya masing masing," ucap Kenneth di Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Menurut dia, jika camat dan lurah bekerja maksimal, pasti masalah gizi buruk bisa diantisipasi dari awal. Sehingga tidak perlu ada berita balita yang terjangkit gizi buruk di Ibu Kota. Pasalnya, tupoksi cegah dini, dan deteksi dini ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) serta menjadi katalisator program pemerintah daerah, otomatis melekat di badan organisasi RT, RW dan FKDM.