REPUBLIKA.CO.ID,ROMA - Pada 13 Mei 1981, Paus John Paul II ditembak sebanyak empat kali ketika tengah melewati ribuan orang di Lapangan Santo Petrus, Roma, Italia. Paus John langsung dilarikan ke rumah sakit dan melakukan operasi selama lima jam.
Seperti dilansir laman BBC History, Jumat (13/5/2022), sekitar pukul 17.15 Paus hadir dengan mobilnya melewati kerumunan sekitar 20 ribu jamaah untuk memberikan ceramah. Pelaku dengan pistol 9 mm berjarak 15 kaki kemudian memberondong tembakan ke arah Paus. Dua tembakan mengenai perutnya, satu di lengan kanan, dan satu peluru mengenai jari kelingkingnya.
Polisi kemudian langsung menangkap pelaku seorang pria berusia 23 tahun. Pelaku mengaku berwarga negara Turki dan menyebut namanya sebagai Mehmet Alo Hagca.
"Saya tidak peduli tentang kehidupan," kata Hagca terus mengulangi frasa ini.
Turki melaporkan bahwa Hagca dipenjara karena pembunuhan editor surat kabar Turki Abdi Ipecki pada Februari 1979. Tapi dia melarikan diri dari penjara dan meninggalkan surat sumpah untuk membunuh paus sebelum Paus mengunjungi Turki pada 1979.
Kesaksian Jamaah
Banyak dari orang di lapangan Santo Petrus yang lanagsung menyaksikan penembakan. Mereka menangis dan menjerit hingga berlutut tak percaya.
Paus pingsan dan segera dibawa ke dalam kompleks Vatikan. Tidak lama kemudian, ambulans kemudian datang untuk membawanya ke rumah sakit.
Seusai insiden ini, radio Vatikan meminta doa dari dunia bagi kelangsungan hidup Paus John. Ratu dan Uskup Agung Canterbury telah mengungkapkan keterkejutan dan simpati mereka yang mendalam kepada Paus dan para pengikutnya.
Paus John Paul II keluar dari rumah sakit sekitar dua pekan kemudian dengan infeksi paru-paru. Ia lalu sembuh total dan berkunjung ke 50 negara pada dekade pertama masa kepausannya.
Mehmet Ali Hagca dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada Juli 1981 karena penembakan itu. Paus kemudian secara terbuka memaafkan Agca dan bahkan mengunjunginya di penjara. Pada Juni 2000, dengan persetujuan Paus sendiri, Agca diampuni oleh presiden Italia setelah menjalani 19 tahun.
Sekembalinya ke Turki, dia ditangkap kembali dan dipaksa menjalani sisa hukumannya atas pembunuhan seorang jurnalis Turki pada 1979. Dia dibebaskan pada Januari 2006.
Paus meninggal pada pukul 21.37 di hari Sabtu 2 April 2005 setelah ia gagal pulih dari operasi tenggorokan karena masalah pernapasan. Bernama asli Paus Yohanes Paulus II, ia sebelumnya menjadi Kardinal Karol Wojtyla dari Polandia.
Ia menjadi Paus pada tahun 1978. Ia adalah paus non-Italia pertama dalam 455 tahun.
Dia juga Paus yang paling banyak bepergian dalam sejarah Vatikan. Para pejabat Vatikan sering mengatakan secara pribadi bahwa mereka mengkhawatirkan keselamatannya selama kontaknya yang sering dengan orang banyak yang antusias kemanapun dia pergi.
Sumber:
http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/may/13/newsid_2512000/2512533.stm