Jumat 13 May 2022 10:53 WIB

Masyarakat Jabar Diimbau tidak Panik Hadapi Hepatitis Akut

Hal tersebut menyikapi laporan adanya suspect hepatitis akut di Jabar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ilham Tirta
Hepatitis akut misterius mengusik anak-anak.
Foto: Republika
Hepatitis akut misterius mengusik anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Jawa Barat (Jabar), Yayat Hidayat menghimbau agar masyarakat tidak panik menyikapi penyebaran penyakit hepatitis akut di Jabar. Hal tersebut disampaikan menyikapi laporan adanya suspect hepatitis akut di Jawa Barat.

"Masyarakat tidak perlu panik, namun tetap harus waspada dengan menjaga protokol kesehatan," ujar Yayat, Jumat (13/5/2022).

Baca Juga

Seperti disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, selain di Jabar, hepatitis akut yang belum diketahui sebabnya juga terdeteksi di DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Bangka Belitung. Bahkan, lima orang pasien dilaporkan meninggal dunia di DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Barat.

Yayat menilai masyarakat panik, maka akan menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban. Sehingga, akan berdampak pada jalannya pemerintahan, termasuk upaya pemerintah menangani penyebaran hepatitis akut.

Di sisi lain, kata Yayat, pemerintah daerah diharapkan mempersiapkan mitigasi menghadapi penyebaran hepatitis akut. Upaya ini penting dilakukan memetakan penyebaran penyakit ini, sekaligus memberikan kepastian dan jaminan keamanan masyarakat terhadap ancaman penyakit ini.

"Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas harus dilakukan sedini mungkin untuk menciptakan kewaspadaan dini sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat," kata Yayat.

Selain itu, Yayat berharap berbagai elemen masyarakat dapat terlibat aktif dalam mendeteksi penyebaran penyakit ini. "Masyarakat harus pro aktif menjaga lingkungan sekitar, dan segera melaporkan jika ada indikasi yang terkena Hepatitis akut di lingkungannya. Sehingga pemerintah daerah dapat segera merespon dan mengambil langkah-langkah penanganannya," kata Yayat.

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap hepatitis akut yang tidak diketahu etiologinya (acute hepatitis of unknown aetiology) yang menyerang anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun pada 15 April 2022.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَيَوَدُّ اَحَدُكُمْ اَنْ تَكُوْنَ لَهٗ جَنَّةٌ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ لَهٗ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۙ وَاَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهٗ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاۤءُۚ فَاَصَابَهَآ اِعْصَارٌ فِيْهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ ࣖ
Adakah salah seorang di antara kamu yang ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tuanya sedang dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkannya.

(QS. Al-Baqarah ayat 266)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement