REPUBLIKA.CO.ID., STOCKHOLM -- Pemimpin partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras) Denmark kembali membakar kitab suci Alquran pada Kamis (12/5) di bawah perlindungan polisi di Swedia.
Rasmus Paludan, yang memiliki kewarganegaraan ganda Denmark dan Swedia, baru-baru ini membakar salinan Alquran di wilayah Frölunda, Boras, dan Trollhättan di provinsi barat daya Västergötland, yang dihuni oleh Muslim.
Sekitar 100 petugas polisi serta 10 petugas berpakaian preman dari badan intelijen Swedia SAPO telah menemani Paludan untuk melindunginya dari demonstran.
Paludan telah membakar kitab suci di berbagai kota di Denmark sejak 2017. Dia melanjutkan provokasinya di bawah perlindungan polisi selama bulan suci Ramadhan tahun ini di dekat lingkungan berpenduduk Muslim dan masjid.
Kerusuhan pecah di Kota Malmo, Norrkoping dan Jönköping serta di ibu kota Stockholm, menyebabkan 125 kendaraan polisi rusak dan 34 petugas terluka, sementara 13 orang ditahan.