REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Banyak orang yang kesulitan untuk memotivasi diri agar kembali bersemangat melaksanakan ibadah-ibadah yang telah isriqamah dilakukan ketika Ramadhan.
Misalnya saja bertadarus dan melaksanakan sholat sunnah dan qiyamullail. Menjaga semangat Ramadhan ini sesuai dengan meraih ketakwaan sebagaimana tertara dalam surat Al Baqarah 183:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Lalu seperti apa kiatnya agar bersemangat menjalankan berbagai ibadah pasca-Ramadhan?
Pendakwah yang juga alumni Al Azhar Kairo, Ustadz Abdul Somad, memberikan beberapa kiat agar seseorang kembali bersemangat untuk melakukan ibadah. Di antara pertama, mengunjungi orang yang sakit.
UAS mengatakan melihat orang sakit itu akan mengingatkan diri yang diberikan kesehatan.
Orang yang mendapati saudaranya sakit lalu datang mengunjunginya, maka orang tersebut akan tersadar akan nikmat dan karunia Allah SWT berupa kesehatan yang diberikan padanya untuk beriabdah kepada Allah SWT.
Selain itu yang kedua, kiat agar bersemangat beribadah adalah dengan mengiringi jenazah. Hal ini dapat meningkatkan semangat untuk lebih memperbanyak ibadah.
"Kalau ada yang meninggal, iringi jenazahnya. Bagus sekali kalau sampai liang lahat. Siapa yang mengiringi jenazah sampai liang lahat dia dapat dua qirath. Apa dua qirath itu? Kata Nabi, "Seperti dua bukit Uhud yang besar." Jadi dengan melihat orang yang meninggal itu membangkitkan semangat kita untuk beribadah," kata UAS dalam program tanya jawab kajian Syawal yang disiarkan secara daring melalui kanal resmi YouTube Ustadz Abdul Somad Official pada Kamis (12/5/2022).
Ketiga, kiat agar bisa kembali bersemangat beribadah adalah dengan bermuhasabah. Menurut Ustadz Somad orang yang bermuhasabah dan bertafakur jauh lebih baik dibanding dengan orang yang sholat tahajud sepanjang malam.
Sebab orang-orang yang bermuhasabah dan bertafakur akam berpikir tentang dirinya dan dosanya. Hal ini akan lebih memotivasi seseorang untuk beribadah.