Jumat 13 May 2022 11:13 WIB

3 Resep Jaga Semangat Ibadah Setelah Ramadhan Menurut UAS 

Ramadhan merupakan momentum untuk menjaga kasalehan

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi ibadah setelah Ramadhan. Ramadhan merupakan momentum untuk menjaga kasalehan
Foto: Republika/Edwin Putranto
Ilustrasi ibadah setelah Ramadhan. Ramadhan merupakan momentum untuk menjaga kasalehan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Banyak orang yang kesulitan untuk memotivasi diri agar kembali bersemangat melaksanakan ibadah-ibadah yang telah isriqamah dilakukan ketika Ramadhan. 

Misalnya saja bertadarus dan melaksanakan sholat sunnah dan qiyamullail. Menjaga semangat Ramadhan ini sesuai dengan meraih ketakwaan sebagaimana tertara dalam surat Al Baqarah 183: 

Baca Juga

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Lalu seperti apa kiatnya agar bersemangat menjalankan berbagai ibadah pasca-Ramadhan? 

Pendakwah yang juga alumni Al Azhar Kairo, Ustadz Abdul Somad, memberikan beberapa kiat agar seseorang kembali bersemangat untuk melakukan ibadah. Di antara pertama, mengunjungi orang yang sakit. 

UAS mengatakan melihat orang sakit itu akan mengingatkan diri yang diberikan kesehatan. 

Orang yang mendapati saudaranya sakit lalu datang mengunjunginya, maka orang tersebut akan tersadar akan nikmat dan karunia Allah SWT berupa kesehatan yang diberikan padanya untuk beriabdah kepada Allah SWT.  

Selain itu yang kedua, kiat agar bersemangat beribadah adalah dengan mengiringi jenazah. Hal ini dapat meningkatkan semangat untuk lebih memperbanyak ibadah.  

"Kalau ada yang meninggal, iringi jenazahnya. Bagus sekali kalau sampai liang lahat. Siapa yang mengiringi jenazah sampai liang lahat dia dapat dua qirath. Apa dua qirath itu? Kata Nabi, "Seperti dua bukit Uhud yang besar." Jadi dengan melihat orang yang meninggal itu membangkitkan semangat kita untuk beribadah," kata UAS dalam program tanya jawab kajian Syawal yang disiarkan secara daring melalui kanal resmi YouTube Ustadz Abdul Somad Official pada Kamis (12/5/2022). 

Ketiga, kiat agar bisa kembali bersemangat beribadah adalah dengan bermuhasabah. Menurut Ustadz Somad orang yang bermuhasabah dan bertafakur jauh lebih baik dibanding dengan orang yang sholat tahajud sepanjang malam. 

Sebab orang-orang yang bermuhasabah dan bertafakur akam berpikir tentang dirinya dan dosanya. Hal ini akan lebih memotivasi seseorang untuk beribadah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement