Jumat 13 May 2022 13:41 WIB

Polisi Jerman Gagalkan Dugaan Serangan Teror Neo-Nazi

Polisi Jerman menemukan bahan bom dan manuskrip anti-Muslim di rumah tersangka

Red: Esthi Maharani
Polisi Jerman berhasil mencegah serangan teroris yang diduga akan dilancarkan oleh anggota kelompok Neo-Nazi di kota Essen, barat Jerman
Polisi Jerman berhasil mencegah serangan teroris yang diduga akan dilancarkan oleh anggota kelompok Neo-Nazi di kota Essen, barat Jerman

REPUBLIKA.CO.ID., BERLIN -- Polisi Jerman berhasil mencegah serangan teroris yang diduga akan dilancarkan oleh anggota kelompok Neo-Nazi di kota Essen, barat Jerman, kata para pejabat pada Kamis (12/5/2022)

Pada konferensi pers yang disiarkan televisi, Menteri Dalam Negeri Rhine-Westphalia Utara Herbert Reul mengatakan di Duesseldorf bahwa polisi menemukan bahan bom untuk serangan teror di rumah seorang siswa SMA berusia 16 tahun di Essen. Dia mengatakan bahan itu fungsional tetapi tidak operasional.

Polisi berhasil menggagalkan rencana teror setelah "pihak pelapor" melaporkan barang mencurigakan kepada mereka, menurut Reul. Tersangka sebelumnya mengatakan kepadanya bahwa dia ingin memasang bom di sekolahnya.

Berkat pelapor dan layanan darurat inilah "hal-hal yang lebih buruk dicegah di sini," kata menteri negara bagian itu.

Remaja yang ditangkap itu sedang diselidiki atas dugaan menyiapkan tindakan kekerasan serius yang berbahaya bagi negara.

Kantor kejaksaan umum Düsseldorf yang bertanggung jawab atas terorisme mengambil alih penyelidikan, kata juru bicara otoritas yang tidak disebutkan namanya dan Kementerian Dalam Negeri Rhine-Westphalia Utara mengumumkan hal itu pada Kamis. Polisi di Essen sedang menyelidiki kemungkinan serangan teror yang direncanakan di dua sekolah.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa tersangka adalah siswa Jerman berusia 16 tahun dari Sekolah Menengah Don Bosco," kata polisi.

Seorang juru bicara polisi mengatakan kepada Kantor Pers Jerman (dpa) bahwa regu polisi anti-teror khusus telah menggeledah apartemen tersangka di pagi hari.

Berdasarkan informasi dpa, ada tanda-tanda tendensi kelompok sayap kanan yang dilakukan oleh tersangka sebagai manifesto yang ditemukan di mana dia merujuk pada beberapa orang yang dia benci.

Menurut Reul, polisi menemukan rune SS, dan banyak manuskrip ekstremis sayap kanan, anti-Semit dan anti-Muslim di rumah tersangka.

Polisi sedang menginterogasi tersangka dan orang tuanya.

Menurut Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser, kekerasan kelompok sayap kanan adalah "ancaman terbesar bagi demokrasi" di negara itu.

Neo-Nazi dan ekstremis sayap kanan melakukan 21.964 kejahatan di Jerman tahun lalu, menurut laporan pemerintah pada Selasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement