Jumat 13 May 2022 13:46 WIB

Dinas Kesehatan Medan Perkuat Edukasi Antisipasi Hepatitis Akut

Dinas Kesehatan Medan memperkuat edukasi terkait gejala-gejala hepatitis akut.

Petugas kesehatan menyusun peralatan yang ada di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat, Kamis (12/5/2022). Pihak RSUP M Djamil menyiapkan ruang isolasi khusus untuk penanganan penyakit hepatitis akut sebagai antisipasi lonjakan penyakit tersebut.
Foto: ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
Petugas kesehatan menyusun peralatan yang ada di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat, Kamis (12/5/2022). Pihak RSUP M Djamil menyiapkan ruang isolasi khusus untuk penanganan penyakit hepatitis akut sebagai antisipasi lonjakan penyakit tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dinas Kesehatan Kota Medan, Sumatera Utara terus berupaya untuk memperkuat pemberian edukasi kepada masyarakat di daerah itu sebagai upaya mengantisipasi adanya kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufik Ririansyah mengatakan pemberian edukasi kepada masyarakat disampaikan melalui fasilitas layanan kesehatan yang ada di wilayah Kota Medan.

Baca Juga

"Kita sudah mengumumkan ke faskes-faskes agar mewaspadai dan mengantisipasi dan lebih fokus ke arah pengobatan apabila ditemukan gejala yang ke arah hepatitis," kata Taufik.

Ia memastikan hingga saat ini Dinas Kesehatan Kota Medan belum menerima laporan dari masyarakat terkait adanya kasus hepatitis akut tersebut. Meski demikian, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit tersebut.

"Sampai saat ini belum ada laporan dari faskes-faskes. Walaupun laporan belum ada, tapi tetap kita waspadai," kata dia.

Taufik menjelaskan sejumlah tanda-tanda hepatitis akut yang perlu diwaspadai para orang tua terhadap anak-anak mereka, seperti demam, mual, muntah, lemas, diare, adanya perubahan warna ke kuning pada kulit dan mata, kemudian air kencing berwarna seperti teh dan kotoran berwarna pucat.

"Segera laporkan ke faskes terdekat apabila mengalami gejala seperti itu," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement