Sabtu 14 May 2022 00:05 WIB

Kremlin: Keanggotaan NATO Finlandia dan Swedia Ancam Keamanan Rusia

Bergabungnya Finlandia dan Swedia sebagai anggota NATO akan mengancam Rusia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, bergabungnya Finlandia dan Swedia sebagai anggota NATO akan menimbulkan ancaman bagi keamanan Rusia
Foto: AP Photo
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, bergabungnya Finlandia dan Swedia sebagai anggota NATO akan menimbulkan ancaman bagi keamanan Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, bergabungnya Finlandia dan Swedia sebagai anggota NATO akan menimbulkan ancaman bagi keamanan Rusia. Selain itu, ekspansi NATO ke arah timur tidak akan berkontribusi pada keamanan di Eurasia.

Ketika ditanya apa yang mungkin dilakukan Rusia sebagai tanggapan atas bergabungnya Finlandia dan Swedia menjadi anggota NATO, Peskov mengatakan, tindakan tersebut akan tergantung pada tingkat kemajuan infrastruktur militer NATO ke perbatasan Rusia. Diketahui Finlandia dan Rusia berbagi perbatasan sepanjang 1.300 kilometer.

"Kami akan menganalisis situasi dengan (kemungkinan) aksesi Finlandia ke NATO, dan akan mengembangkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan," kata Peskov, dilansir Anadolu Agency, Jumat (13/5/2022).

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis (12/5), para pemimpin Finlandia mengatakan mereka berencana untuk mengajukan keanggotaan NATO dalam waktu dekat. Langkah diperkirakan akan diikuti oleh Swedia.

Rusia telah lama memperingatkan agar Finlandia dan Swedia tidak bergabung dengan NATO. Moskow berulang kali memperingatkan bahwa ada "ancaman keamanan" jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO.

Presiden dan perdana menteri Finlandia pada Kamis (12/5) mendukung pengajuan keanggotaan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Hal ini membuka jalan bagi NATO untuk berkembang di tengah perang Rusia di Ukraina.

 “Finlandia harus mengajukan keanggotaan NATO tanpa penundaan.  Kami berharap langkah-langkah nasional yang masih diperlukan untuk membuat keputusan ini diambil dengan cepat dalam beberapa hari ke depan," ujar pernyataan bersama Presiden Sauli Niinisto dan Perdana Menteri Sanna Marin.

Melalui pernyataan tersebut, berarti Finlandia hampir pasti akan mendaftar keanggotaan NATO meskipun masih ada beberapa langkah sebelum proses pengajuan aplikasi dimulai. Dalam pernyataan bersama, Niinisto dan Marin mengatakan, keanggotaan NATO akan memperkuat keamanan Finlandia.

“Sebagai anggota NATO, Finlandia akan memperkuat seluruh aliansi pertahanan,” kata Niinisto dan Marin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement