Sleman Terus Dorong Percepatan Penurunan Stunting
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sleman Terus Dorong Percepatan Penurunan Stunting (ilustrasi). | Foto: Republika/Mardiah
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Purnomo, mendorong percepatan penurunan stunting melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK). Ia turut menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas dedikasi TPK dalam upaya-upaya penurunan stunting di Sleman.
Hal itu disampaikan dalam Apel Siaga TPK di Pendopo Parasamya. Kustini berharap, dengan diadakannya apel dapat menggerakkan seluruh komponen pendampingan keluarga baik TPK, Kader Penggerak PKK dan Kader Keluarga Berencana menurunkan stunting.
Ia menekankan, penurunan stunting merupakan tugas besar kita bersama. Karenanya, Pemkab Sleman berkomitmen mendukung program pemerintah dalam rangka mencapai target penurunan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.
Kustini mengingatkan, langkah TPK dalam upaya-upaya penurunan stunting harus dimulai dari data yang valid. Melalui peningkatan status gizi sasaran berdampak positif tidak cuma bidang kesehatan, namun meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Saya juga mengajak mari kita bersama-sama mewujudkan ketahanan keluarga baik di bidang kesehatan, ekonomi maupun kebahagiaan keluarga di Kabupaten Sleman," kata Kustini, Jumat (13/5/2022).
Tahun lalu, penurunan stunting merupakan salah satu capaian sektor kesehatan yang diraih Kabupaten Sleman. Selain menjadi pelaksana terbaik perilaku hidup bersih dan sehat, penurunan angka stunting mencapai 6,92 persen dibandingkan 2020.
Pemkab Sleman memiliki pula program inovasi bernama Pecah Ranting Hiburane Rakyat sebagai usaha percepatan penanggulangan stunting. Itu merupakan singkatan dari pencegahan rawan stunting, hilangkan gizi buruk tingkatkan ekonomi rakyat.
Ini jadi pengembangan dari program sebelumnya Pecah Ranting yang telah ditetapkan dalam Perbup 27/2019 tentang Percepatan Penanggulangan Stunting. Dilakukan lewat pemberian makanan tambahan lauk hewani, terutama ikan, ayam, telur dan olahannya.
Apel sendiri turut dihadiri Kabid Pengendalian Penduduk BKKBN DIY, Joehananti Chriswandari dan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa. Diserahkan pula data Sasaran Keluarga Beresiko Stunting ke delapan perwakilan kalurahan di empat kapanewon.
"Kalurahan Sumberadi dan Kalurahan Sinduadi mewakili Mlati, Margokaton dan Margomulyo mewakili Seyegan, Triharjo dan Caturharjo mewakili Sleman dan Kalurahan Sariharjo dan Kalurahan Sinduharjo mewakili Kapanewon Ngaglik," ujar Danang.