Ratusan Sapi Asal NTT Tujuan Jakarta Masih Tertahan di Surabaya
Red: Muhammad Fakhruddin
Ratusan Sapi Asal NTT Tujuan Jakarta Masih Tertahan di Surabaya (ilustrasi). | Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG -- Balai Karantina Hewan NTT menyatakan bahwa kini 736 ekor sapi asal NTT tujuan DKI Jakarta yang masih tertahan di Surabaya, Jawa Timur dampak adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan yang mewabah di daerah itu.
"Saat ini sejumlah ekor sapi tujuan DKI Jakarta itu masih di Surabaya dan kita tengah cari solusi agar proses pengiriman sapi ke DKI Jakarta bisa dilaksanakan," kata Kepala Balai Karantina Hewan NTT Yulius Umbu H dihubungi dari Kupang, Jumat (13/5/2022).
Yulius mengaku bahwa saat ini dirinya tengah berada di Surabaya untuk membahas soal ratusan sapi asal NTT yang masih tertahan di daerah itu.
Yulius mengatakan beberapa alternatif yang bisa dipilih oleh pengusahanya agar sapinya bisa tetap dikirim melalui Jawa Tengah, atau langsung menuju DKI Jakarta menggunakan kapal. "Tetapi ini masih rencana dan akan dibahas dengan pengusahanya. Kalau melalui Jawa Tengah nantinya melalui jalan darat, tetapi jika langsung ke Jakarta maka harus sewa kapal lagi untuk langsung ke DKI," tambah dia.
Menurut dia sejumlah sapi itu harus secepatnya dikirim, sehingga kesehatan sapi-sapi tersebut juga tidak terganggu karena terlalu lama di atas kapal di tengah laut.
Berdasarkan informasi, kini dari 736 ekor sapi tersebut beberapa ekor sapi sudah mati karena terlalu lama berada di atas kapal. Terkait informasi tersebut, Yulius sendiri mengaku belum mengetahui informasi tersebut.
Namun ia berharap agar solusi pengiriman sapi NTT menuju DKI Jakarta bisa segera dilaksanakan sehingga mencegah ada sapi yang mati karena stres atau kehabisan makanan.
Sebelumnya, Jawa Timur menjadi daerah pertama di Indonesia yang ditemukan adanya PMK pada sejumlah sapi, sehingga pemerintah setempat mengeluarkan aturan penutupan masuk keluarnya ternak di daerah itu.
Beberapa daerah di Jatim juga diberlakukan status kejadian luar biasa (KLB) PMK, seperti di Kabupaten Gresik yang diduga awal adanya laporan kasus PMK, yakni dari Desa Sooko, Kecamatan Wringinanom, di mana ada puluhan hewan ternak terserang PMK.
Berdasarkan catatan Dinas Pertanian Gresik, total hewan yang terkena wabah PMK mencapai 810 ternak sapi, dengan 15 ekor di antaranya mati, dari total populasi sapi di kandang yang diidentifikasi sebanyak 959 sapi.
Ratusan ternak yang terkena wabah itu terdeteksi pada tujuh kecamatan, masing-masing Wringinanom, Driyorejo, Kedamean, Menganti, Benjeng, Balongpanggang, dan Cerme.