Jumat 13 May 2022 15:53 WIB

Peningkatan Soft Skill Harus Lebih Diajarkan dari Hard Skill bagi Mahasiswa

Akademisi harus memprioritaskan proses pembelajaran dengan peningkatan soft skill

Red: Gita Amanda
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menyelenggarakan Workshop Penyusunan Kelengkapan Dokumen Kurikulum dan Pengukuran Capaian.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menyelenggarakan Workshop Penyusunan Kelengkapan Dokumen Kurikulum dan Pengukuran Capaian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menyelenggarakan Workshop Penyusunan Kelengkapan Dokumen Kurikulum dan Pengukuran Capaian Pembelajaran Lulusan. Workshop ini dilaksanakan secara hybrid yaitu daring via Zoom meeting dan luring yang bertempat di Aula kampus Universitas BSI kampus Kramat 98, pada Selasa (10/5/2022) lalu. 

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Dr Ir Mochamad Wahyudi, selaku Rektor Universitas BSI, Diah Puspitasari, selaku Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Universitas BSI. Hadir pula dalam kegiatan ini dari Dekan, Kaprodi, Kepala Biro, Ketua Tim, Kepala Bagian, Kepala kampus dan Staf Operasional Universitas BSI. 

Workshop kali ini mengundang pembicara kompeten dibidangnya yaitu Prihandoko yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Eksekutif LAM INFOKOM. Sedangkan yang bertindak sebagai moderator adalah Rachmat Adi Purnama, selaku Kaprodi Ilmu Komputer Universitas BSI. 

Dr Ir Mochamad Wahyudi  menyampaikan bahwa, tujuan digelarnya kegiatan ini untuk meningkatkan mutu lulusan mahasiswa, melalui pengukuran ketercapaian pembelajaran yang dilakukan oleh seluruh citivas akademika.

“Kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman mengenai penyusunan kelengkapan dokumen kurikulum dan mengukur capaian pembelajaran lulusan,” jelas Dr Ir Mochamad Wahyudi . 

Sementara itu, Prihandoko selaku narasumber menyampaikan diawal materi, bahwa saat ini akademisi harus memprioritaskan proses pembelajaran dengan menekankan kepada peningkatan soft skill seperti creative thinking, komunikatif, team work dan yang adaptif dibandingkan hard skill, sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. 

“Saat ini kurikulum yang sudah ada secara eksplisit, belum sepenuhnya menyediakan kebutuhan industri dan berfokus pada Student Learning Center. Dengan kurikulum berbasis Outcome Base Education (OBE) menjadi paradigma yang baru dengan tujuan mencapai Capaian Pembelajaran Lulusan yang ditetapkan. Kurikulum berbasis OBE ini, memfokuskan pada apa yang bisa dilakukan oleh mahasiswa, bukan apa yang telah diajarkan kepada mahasiwa,” kata Prihandoko. 

Ia menambahkan bahwa, dalam workshop penyusunan kelengkapan dokumen kurikulum dan pengukuran capaian pembelajaran lulusan, tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh akademisi untuk bersama-sama menyusun seluruh dokumen kurikulum dan melakukan pengukuran capaian pembelajaran yang mampu meningkatkan mutu lulusan mahasiswa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement