Jumat 13 May 2022 16:35 WIB

Libur Panjang, Polda Jabar Berlakukan Rekayasa Lalin di Jalur Wisata

Peningkatan wisatawan diprediksi akan terjadi saat libur panjang pekan ini. 

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo.
Foto: Republika/djoko suceno
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jajaran Polda Jawa Barat akan memberlakukan rekayasa lalu lintas apabila terjadi kepadatan kendaraan di jalur wisata saat libur panjang pekan ini. Patroli dan pengecekan akan terus dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, peningkatan wisatawan diprediksi akan terjadi saat libur panjang pekan ini di jalur wisata di Jawa Barat. Seiring hal tersebut kerawanan keamanan dan ketertiban di masyarakat menjadi lebih tinggi.

"Untuk itu atas atensi kapolda, sudah dilakukan persiapan sudah diberikan atensi kepada seluruh satuan wilayah untuk mempersiapkan kegiatan rutin yang ditingkatkan. Polanya dengan melakukan patroli dan melakukan pengecekan terhadap potensi gangguan kamtibmas," ujarnya, Jumat (13/5/2022).

 

photo
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area Farm House Susu Lembang, Jalan Raya Lembang, Kabupaten Bandung Barat. (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

 

Dia mengungkapkan, skema arus lalu lintas di jalur wisata Lembang bersifat situasional tergantung pada kepadatan kendaraan. Apabila kondisi normal maka diberlakukan dua arah arus lalu lintas namun jika padat diberlakukan one way.

"Jadi untuk skema arus di Lembang ini kan selalu situasional kalau untuk kondisi normal masih dua arah, apabila padat maka akan ada one way dengan waktu sesuai kepadatan, karena one way itu untuk menguras kepadatan, apabila sudah tidak padat, maka akan normal lagi," katanya.

Pihaknya juga fokus mengatur arus lalu lintas di objek wisata yang berada di kota seperti mal termasuk di jalur wisata puncak Bogor.

Dia mengatakan, tempat wisata di wilayah Jabar akan dicek termasuk terkait penerapan protokol kesehatan. Selain itu rekayasa lalu lintas seperti pengalihan arus disesuaikan dengan kondisi kepadatan arus lalu lintas di lapangan.

Terkait potensi gelombang arus balik, kabid melanjutkan, berdasarkan data yang ada jumlahnya tidak sampai 60 persen, namun kurang dari 10 persen. Pihaknya menyebut angka tersebut dalam kondisi normal.

"Kalau terjadi peningkatan juga, rekayasa, pengalihan arus, one way, juga disesuaikan, terpantau sampai saat ini kondisi lalin masih stabil," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement