Jumat 13 May 2022 17:05 WIB

G7 Kecam Taliban karena Meluasnya Pembatasan Perempuan di Afghanistan

Langkah Taliban mengebiri hak perempuan mengisolasi negara.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Dari kiri, Victoria Nuland, Wakil Menteri Luar Negeri dan Direktur Politik di Departemen Luar Negeri AS, Elizabeth Truss, Menteri Luar Negeri Inggris, Jean-Yves Le Drian, Menteri Luar Negeri Prancis, Melanie Joly, Menteri Luar Negeri Kanada, Hayashi Yoshimasa, Menteri Luar Negeri Jepang, Annalena Baerbock, Luigi Di Maio, Menteri Luar Negeri Italia, dan Josep Borrell, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, berjalan di pertemuan para menteri luar negeri kelompok G7 ekonomi demokrasi terkemuka kekuatan, di Weissenhäuser Strand, Kamis, 12 Mei 2022. Pertemuan di bawah kepresidenan Jerman akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri. Selain AS dan Jerman, G7 juga mencakup Inggris Raya, Prancis, Italia, Kanada, dan Jepang.
Foto: Marcus Brandt/pool photo via AP
Dari kiri, Victoria Nuland, Wakil Menteri Luar Negeri dan Direktur Politik di Departemen Luar Negeri AS, Elizabeth Truss, Menteri Luar Negeri Inggris, Jean-Yves Le Drian, Menteri Luar Negeri Prancis, Melanie Joly, Menteri Luar Negeri Kanada, Hayashi Yoshimasa, Menteri Luar Negeri Jepang, Annalena Baerbock, Luigi Di Maio, Menteri Luar Negeri Italia, dan Josep Borrell, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, berjalan di pertemuan para menteri luar negeri kelompok G7 ekonomi demokrasi terkemuka kekuatan, di Weissenhäuser Strand, Kamis, 12 Mei 2022. Pertemuan di bawah kepresidenan Jerman akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri. Selain AS dan Jerman, G7 juga mencakup Inggris Raya, Prancis, Italia, Kanada, dan Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Menteri Luar Negeri (Menlu) negara-negara G7 mengecam peningkatan pembatasan oleh Taliban terhadap hak-hak perempuan di Afghanistan. Menurut para Menlu, langkah Taliban mengebiri hak perempuan mengisolasi negara.

"Dengan langkah-langkah ini, Taliban semakin mengisolasi diri mereka dari komunitas internasional," kata menteri luar negeri G7 dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa dalam pernyataan bersama pada Kamis (12/5/2022) waktu setempat.

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan bersama yang diterbitkan oleh Prancis, mereka meminta Taliban untuk mengambil tindakan segera untuk mencabut pembatasan pada perempuan dan anak perempuan dan menghormati hak asasi mereka.

Taliban pada Sabtu pekan lalu memerintahkan perempuan untuk menutupi wajah mereka di depan umum. Ini adalah langkah lain menuju kekuasaan garis keras masa lalu mereka.

Sebelumnya Taliban juga mencegah anak perempuan dan permpuan ke sekolah menengah dan bekerja di pemerintahan. Perempuan di seluruh negeri juga dilarang bepergian sendiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement