Jumat 13 May 2022 17:08 WIB

Dinkes Depok Sampaikan Kewaspadaan Lonjakan Kasus Hepatitis Akut

Masyarakat dan lintas sektor untuk dapat berperan aktif melalui kesiapsiagaan. 

Rep: Rusdy Nurdiansyah / Red: Agus Yulianto
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati.
Foto: Dok Pemkot Depok
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menyampaikan kewaspadaan lonjakan kasus Hepatitis Akut. Hal itu disampaikan melalui webinar bertajuk Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Dini Lonjakan Kasus Hepatitis Akut. Kegiatan tersebut diselenggarakan secara virtual yang diukuti oleh masyarakat umum. 

Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan, webinar diselenggarakan sebagai upaya sosialisasi kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini lonjakan kasus Hepatitis Akut di Kota Depok. Dengan begitu, diharapkan dapat meningkatkan  pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat. 

"Kami juga lakukan untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat dan lintas sektor untuk dapat berperan aktif melalui kesiapsiagaan di setiap lini menghadapi kasus hepatitis yang berpotensi meningkat," ujar Mary saat menyampaikan laporan kegiatan secara langsung di Depok City Operations Room Balai Kota Depok, Jumat (14/5/2022).

Menurut Mary, dalam webinar tersebut menghadirkan satu narasumber yakni, Syarifah Hanum yang merupakan dokter spesialis anak di Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur. 

Selain itu, juga ada materi yang disampaikan Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Depok, Elly Farida. Adapun materi yang disampaikan yaitu Sehat Berawal dari Rumah Cinta Keluarga. 

"Semoga dengan materi yang disampaikan dapat menambah pengetahuan masyarakat dan bersinergi bersama dalam upaya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini lonjakan kasus Hepatitis Akut," ujarnya.

Untuk diketahui, hingga 9 Mei 2022, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan terdapat 15 kasus Hepatitis Akut di Indonesia. Hal tersebut menjadi kejadian luar biasa karena dapat ditularkan secara facial oral dan berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement