Hepatitis Misterius Muncul, Sekolah di Yogyakarta Diminta Waspada
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi hepatitis akut. | Foto: Dok Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekolah-sekolah yang ada di diminta waspada terkait kasus hepatitis misterius yang baru-baru ini muncul atau hepatitis akut. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menyebut, sudah memberikan surat edaran (SE) kepada sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hepatitis akut pada anak.
Sosialisasi dan edukasi terkait hepatitis ini juga digencarkan. Melalui SE tersebut, disampaikan langkah-langkah pencegahan dan penanganan awal jika ada anak yang memiliki gejala hepatitis.
"Diharapkan sekolah meningkatkan kewaspadaan terutama untuk penyaringan dan deteksi dini dari gejala-gejala hepatitis," kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Yogyakarta, Arumi Wulandari di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Jumat (13/5).
Pasalnya, saat ini pembelajaran tatap muka sudah mulai dilakukan. Jika ditemukan adanya anak yang menderita gejala hepatitis atau tidak enak badan, katanya, diharapkan untuk segera dilaporkan ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat.
"Sekolah kita harapkan aware dan kemudian melaporkanbya kepada faskes di puskesmas sesuai wilayah sekolah. Jadi ada kewaspadaan dari kedua belah pihak, dari puskesmas juga memantau dan dari pihak sekolah juga aware kepada anak didiknya," ujar Arumi.
Selain itu, kata Arumi, pihak sekolah juga memantau jajanan yang dijual di sekitar sekolah. Pihaknya pun juga sudah rutin melakukan sanitasi higienis di sekolah-sekolah.
Sanitasi higienis ini bahkan sudah dilakukan sebelum Lebaran 2022 lalu. Arumi menuturkan, dimungkinkan sanitasi higienis di sekolah-sekolah ini akan ditingkatkan sebagai upaya pencegahan hepatitis akut.
"Pada prinsipnya kita dengan disdik (dinas pendidikan) selalu berkoordinasi dan memastikan upaya-upaya pencegahan di sekolah dilakukan dengan sebaik-baiknya. Terutama untuk jajanan karena yang sulit kita kendalikan itu jajanan anak sekolah, itu memang harus ditekankan dan keamanan pangan di kantin-kantin sekolah," jelasnya.
Tidak hanya sekolah, pihaknya juga meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hepatitis akut ini. Meskipun belum ada kasus hepatitis akut terhadap anak di DIY maupun di Kota Yogyakarta, namun kewaspadaan dengan melakukan upaya pencegahan perlu dilakukan.
"Deteksi dini apabila anak-anak ada gejala hepatitis agar dilaporkan ke fasyankes. Kita sudah sampaikan ke sekolah, harapannya sekolah siap sedia kalau ada laporan (sakit) dari anak didik bisa segera ditangani," tambah Arumi.