Jumat 13 May 2022 19:26 WIB

BKF: Realisasi PEN Baru 15,4 Persen dari Pagu Rp 455,62 Triliun

BKF menyebut realisasi PEN sebagian masuk sektor perlindungan masyarakat

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja menjemur kerupuk kulit ikan patin di desa Kenanga, Indramayu, Jawa Barat. Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) per 28 April sebesar Rp 70,37 triliun. Adapun realisasi tersebut merupakan 15,4 persen dari total pagu anggaran Program PEN tahun ini sebesar Rp 455,62 triliun.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Pekerja menjemur kerupuk kulit ikan patin di desa Kenanga, Indramayu, Jawa Barat. Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) per 28 April sebesar Rp 70,37 triliun. Adapun realisasi tersebut merupakan 15,4 persen dari total pagu anggaran Program PEN tahun ini sebesar Rp 455,62 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) per 28 April sebesar Rp 70,37 triliun. Adapun realisasi tersebut merupakan 15,4 persen dari total pagu anggaran Program PEN tahun ini sebesar Rp 455,62 triliun.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan realisasi utamanya sangat maksimal bagi sektor perlindungan masyarakat sebesar Rp 49,27 triliun atau 31,8 persen dari pagu Rp154,76 triliun.

“Realisasi PEN sampai April sudah berjalan dengan baik, terutama dalam konteks penanganan kesehatannya,” ujarnya, Jumat (13/5/2022).

Realisasi anggaran perlindungan masyarakat ini meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) Rp 14,15 triliun bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Kartu Sembako Rp18,8 triliun bagi 18,8 juta KPM, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng Rp 5,8 triliun bagi 19,3 juta KPM.

Kemudian BLT Desa Rp 7,47 triliun bagi 6,13 juta keluarga, Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW) Rp 1,7 triliun dengan target 1,76 juta PKLW dan nelayan serta Kartu Prakerja Rp 1,4 triliun.

“Perlindungan masyarakat berjalan sesuai dengan jadwal,” ucapnya.

Selain perlindungan masyarakat, realisasi Program PEN yang juga cukup maksimal merupakan penguatan pemulihan ekonomi sebesar 5,2 persen dari pagu Rp 178,32 triliun atau Rp 9,22 triliun.

Realisasi penguatan pemulihan ekonomi ini terdiri atas program pariwisata Rp 0,19 triliun, ICT Rp 0,44 triliun, dukungan UMKM berupa subsidi bunga dan IJP Rp 8,02 triliun serta insentif perpajakan Rp 0,5 triliun.

Terakhir, sektor kesehatan hingga 28 April 2022 realisasinya baru Rp 11,87 triliun atau 9,7 persen dari pagu Rp 122,54 triliun.

Realisasi sektor kesehatan ditujukan pembayaran klaim pasien sebesar Rp 8,1 triliun, insentif tenaga kesehatan Rp 1,6 triliun, insentif perpajakan vaksin dan alat kesehatan Rp1 triliun dan Dana Desa bagi penanganan COVID-19 Rp1,1 triliun.

“Kita pastikan insentif-insentif yang sudah kita pastikan bisa kita jalankan dengan baik,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement