REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta sejumlah pihak tidak memandang sempit aktivitas para menteri Jokowi yang aktif turun ke lapangan. Erick mengatakan para menteri tentu memiliki tugas masing-masing dari presiden yang harus dipastikan berjalan dengan baik.
"Saya rasa semua menteri turun ke bawah, kalau misalnya Pak Menkes turun ke desa bicara mengenai vaksin, booster, atau yang sekarang hepatitis akut, salah? menteri BUMN turun ke pesantren bicara mengenai bank syariah bagaimana ekonomi umat harus ditingkatkan, salah?" tanya Erick.
Di Majalengka, Erick mengaku bertemu dengan ratusan AO PNM Mekaar dan nasabah Mekaar yang selama pandemi mampu membuka 7,1 juta lapangan kerja baru. Erick kembali bertanya apakah kegiatannya mengapresiasi dan memotivasi para AO Mekaar merupakan hal yang salah.
Tak hanya itu, Erick mengatakan BUMN memiliki banyak program yang menyasar langsung kepada masyarakat. Selain Mekaar, ada juga program Makmur yang merupakan sebuah ekosistem pertanian yang terintegrasi.
Erick menyebut hal yang aneh jika kerja sama BUMN dengan Kementerian Pertanian dalam mendampingi para petani di lapangan dianggap sesuatu yang salah."Saya rasa kita jangan berpikiran sempit, kami ini pembantu presiden, ya kita ditugaskan presiden, semua kementerian untuk menyampaikan program-program bapak presiden ke rakyat," ucap Erick.
Bagi Erick, sebagai pembantu presiden, sudah hal yang tepat jika dia dan menteri lain aktif turun ke lapangan memastikan arahan presiden berjalan dengan maksimal. "Jadi konteksnya seperti itu jangan kita terbelenggu fitnah-fitnah dengan saling menyela. Kekuatan bangsa kita gotong royong saling dukung-mendukung. Kalau BUMN kerja sama dengan NU, BUMNU yang suruh saya atau pemerintah? ya pemerintah," kata Erick.