Jumat 13 May 2022 20:26 WIB

Aktif Turun ke Lapangan, Erick: Pastikan Program Presiden Berjalan Baik

Erick mengatakan BUMN memiliki banyak program yang menyasar langsung ke masyarakat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi Galeri Jatiwangi Art Factory (JAF) di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (13/5).
Foto: Istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi Galeri Jatiwangi Art Factory (JAF) di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta sejumlah pihak tidak memandang sempit aktivitas para menteri Jokowi yang aktif turun ke lapangan. Erick mengatakan para menteri tentu memiliki tugas masing-masing dari presiden yang harus dipastikan berjalan dengan baik.

"Saya rasa semua menteri turun ke bawah, kalau misalnya Pak Menkes turun ke desa bicara mengenai vaksin, booster, atau yang sekarang hepatitis akut, salah? menteri BUMN turun ke pesantren bicara mengenai bank syariah bagaimana ekonomi umat harus ditingkatkan, salah?" tanya Erick.

Baca Juga

Di Majalengka, Erick mengaku bertemu dengan ratusan AO PNM Mekaar dan nasabah Mekaar yang selama pandemi mampu membuka 7,1 juta lapangan kerja baru. Erick kembali bertanya apakah kegiatannya mengapresiasi dan memotivasi para AO Mekaar merupakan hal yang salah.

Tak hanya itu, Erick mengatakan BUMN memiliki banyak program yang menyasar langsung kepada masyarakat. Selain Mekaar, ada juga program Makmur yang merupakan sebuah ekosistem pertanian yang terintegrasi.

Erick menyebut hal yang aneh jika kerja sama BUMN dengan Kementerian Pertanian dalam mendampingi para petani di lapangan dianggap sesuatu yang salah."Saya rasa kita jangan berpikiran sempit, kami ini pembantu presiden, ya kita ditugaskan presiden, semua kementerian untuk menyampaikan program-program bapak presiden ke rakyat," ucap Erick.

Bagi Erick, sebagai pembantu presiden, sudah hal yang tepat jika dia dan menteri lain aktif turun ke lapangan memastikan arahan presiden berjalan dengan maksimal. "Jadi konteksnya seperti itu jangan kita terbelenggu fitnah-fitnah dengan saling menyela. Kekuatan bangsa kita gotong royong saling dukung-mendukung. Kalau BUMN kerja sama dengan NU, BUMNU yang suruh saya atau pemerintah? ya pemerintah," kata Erick.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement