Sabtu 14 May 2022 07:07 WIB

Karakter yang Harus Dihindari oleh Pribadi Muslim

Menghindari karakter ini bisa membuat Muslim bahagia.

Red: Ani Nursalikah
Seorang anak membaca Alquran. Ilustrasi Muslim. Karakter yang Harus Dihindari oleh Pribadi Muslim
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Seorang anak membaca Alquran. Ilustrasi Muslim. Karakter yang Harus Dihindari oleh Pribadi Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Menurut Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bobotsari Muslih Effendi, setidaknya terdapat lima karakter yang harus dihindari oleh setiap muslim agar hidupnya penuh dengan kebahagiaan. Kelima karakter buruk tersebut terangkum dalam akronim TENGIL.

“Apabila seseorang telah kemasukan virus TENGIL, maka ia tidak akan berhasil dan tidak akan bahagia dalam hidupnya,” tegas Ust. Muslih.

Baca Juga

Penjelasannya sebagai berikut, takabur atau sombong. Kemudian, egois atau mementingkan diri sendiri. Lalu, norak atau tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Selanjutnya Galak atau suka marah-marah. Setelah itu, iri yaitu senang melihat orang lain susah, atau susah melihat orang lain senang. Terakhir, licik atau menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

Hal itu disampaikan pada kegiatan halal bihalal 1443H dan tasyakuran Mushala At-Taqwa Desa Pengalusan, Ahad (8/5/2022). Turut hadir pada acara tersebut Kepala Desa Pengalusan, Ki Bambang Khaerudin, paguyuban AGOELA Nimbrung, DKM Masjid Jami’ Nurul Huda, beberapa Ketua RT, serta sebagian warga yang berasal dari lima RT di sekitar lokasi acara.

Sombong merupakan salah satu dosa yang mula-mula dilakukan oleh makhluk Allah SWT, ia menjadi sebab diusirnya nenek moyang iblis dari dalam Surga. Iblis merasa dirinya lebih mulia dari Nabi Adam AS, sehingga tidak mau memenuhi perintah Allah SWT untuk tunduk sujud kepadanya.

Orang yang egois susah diajak kerja sama, segala hal maunya menang sendiri, tidak peduli dengan pendapat dan urusan orang lain. Adapun norak atau tidak proporsional misalnya orang pergi ke pengajian namun pakaian dan penampilannya terlalu berlebihan, potongan bajunya “patonah” (pating penjoto tur genah) atau baju yang dikenakan amat ketat, sehingga terlihat bentuk tubuh. Kendalikan emosi atau marah, sebab hal itu juga merupakan salah satu tanda orang bertakwa sebagaimana tersebut dalam QS. Ali Imran: 134.

Orang yang hidupnya iri tidak pernah merasa tenteram. Sementara yang licik biasanya ditandai dengan serakah, “ora kadal, ora wungkal, ora sandal, bantal, aspal, kabeh diuntal,” atau kurang lebih maknanya ialah segala hal diambil untuk kepentingan perutnya sendiri. (DF).

https://suaramuhammadiyah.id/2022/05/10/karakter-yang-harus-dihindari-oleh-pribadi-muslim/

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الْمَلَاِ مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ مِنْۢ بَعْدِ مُوْسٰىۘ اِذْ قَالُوْا لِنَبِيٍّ لَّهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ اَلَّا تُقَاتِلُوْا ۗ قَالُوْا وَمَا لَنَآ اَلَّا نُقَاتِلَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَقَدْاُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَاَبْنَاۤىِٕنَا ۗ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢبِالظّٰلِمِيْنَ
Tidakkah kamu perhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat, ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, “Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah.” Nabi mereka menjawab, “Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang juga?” Mereka menjawab, “Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?” Tetapi ketika perang itu diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 246)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement