REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon orang tua yang sedang mempersiapkan persalinan perlu menjaga kesehatan mental. Calon orang tua juga diminta terus memperbaharui perkembangan informasi dan pengetahuan di setiap usia kehamilan.
"Agar bisa relevan dengan kondisi yang sedang dialami," kata dr. Darrell Fernando, SpoG MRCOG, MM, MARS, FICS, yang tergabung dalam dari Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dikutip dari siaran pers, Sabtu (14/5).
Selain itu, calon orang tua juga perlu menjaga kesehatan mental khususnya ibu selama proses kehamilan hingga setelah melahirkan nanti. "Jika mengalami gejala gangguan jiwa seperti sering menangis, merasa hampa, tidak dapat beraktivitas, mendengar suara, cemas berlebih, segera konsultasikan diri ke dokter dan ahlinya," kata Darrell.
Selama proses kehamilan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan calon orang tua guna menjaga kesehatan dan kenyamanan. Salah satunya kontrol kehamilan sesuai dengan jadwal termasuk untuk pemeriksaan USG minimal 4 kali pemeriksaan USG selama kehamilan. Jadwal pemeriksaan yang disarankan yakni ketika trimester 1 (usia 10-13 minggu), trimester 2 (usia 20-24 minggu), trimester 3 (usia 28-31 minggu dan 36 minggu).
Lalu, perhatikan juga nutrisi dan pola makan dengan gizi seimbang. Darrell mengatakan, tidak ada makanan superior atau paling bagus dibandingkan makanan yang lainnya. Ibu hamil dapat mengonsumsi variasi jenis makanan untuk memenuhi kecukupan gizi.
Hal lainnya yakni konsumsi vitamin sesuai anjuran dokter. Kebutuhan vitamin ibu hamil termasuk zat besi, asam folat, dan vitamin D. Namun sebelum mengonsumsi ini semua, ibu hamil wajib untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Selain itu, usahakan untuk beraktivitas fisik sebanyak 150 menit dalam seminggu, atau 20-30 menit setiap harinya dan hindari aktivitas berat seperti lompat-lompat. Calon orang tua khususnya ibu pun perlu mengenali tanda bahaya setiap trimester seperti muntah hebat, pendarahan, kontraksi atau nyeri perut hebat, pecah ketuban, tekanan darah tinggi, nyeri kepala hebat, tidak merasakan gerakan janin, dan kejang.
Terkait persiapan ASI sejak kehamilan, calon orang tua dapat mengonsultasikan kondisi medis ke dokter, bidan, konselor laktasi sejak hamil, selain itu sebaiknya berusaha menciptakan suasana yang nyaman, dukungan yang penuh, dan menghindari stres agar proses memberi ASI dapat berjalan dengan lancar. "Kecukupan gizi ibu dan inisiasi menyusui dini (IMD) juga memiliki peranan penting dalam perjalanan meng-ASI-hi," demikian kata Darrell.