REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menghargai telah terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Adapun pihaknya saat ini masih menunggu pembicaraan terkait koalisi tersebut.
"Mesti ada penjajakan dan pembicaraan lebih lanjut untuk sampai pada keputusan ikut bergabung atau membentuk poros baru," ujar Kamhar saat dihubungi, Sabtu (14/5/2022).
Partai Demokrat, jelas Kamhar, berusaha mencegah terjadinya polarisasi masyarakat yang terjadi pada pemilihan umum (Pemilu) 2019. Agar hal tersebut tak terulang, harus ada setidaknya tiga poros pada kontestasi di 2024.
"Kita juga berharap agar terjadi pendewasaan politik dengan tidak mengeksploitasi politik identitas secara berlebihan dan menempatkan kontestasi politik sebagai kawan bertanding bukan sebagai musuh. Cara pandang seperti ini yang mesti dipedomani agar pemilu 2024 nanti bisa berjalan secara demokratis," ujar Kamhar.
"Kami memiliki kesamaan pandangan dan komitmen untuk menghindari pembelahan pada 2024 nanti agar tak hanya terbentuk dua poros yang bisa kembali memicu dan melanggengkan pembelahan di masyarakat seperti pengalaman pemilu sebelumnya. Ini selalu ditegaskan Mas Ketum AHY pada berbagai kesempatan," sambungnya.
Diketahui, Partai Golkar, PAN, dan PPP resmi membentuk Koalisi Indonesia Bersatu untuk Pemilu 2024. Kendati demikian, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengatakan tetap adanya peluang partai lain yang ingin bergabung.
"Kemungkinan nambah pasti lah," singkat Suharso menjawab pertanyaan wartawan di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Sebelum itu, ia menyampaikan bahwa pengumuman koalisi yang lebih awal akan menghadirkan hubungan yang lebih baik. "Kita ingin menunjukkan atau mendemonstrasikan sebuah kerja sama yang jauh lebih awal dan lebih cantik itu antarsesama parpol. Untuk saling mengisi dan untuk saling memperkuat kebersamaan," ujar Suharso.
Ia mengatakan, PPP, Partai Golkar, dan PAN memiliki pertemanan yang akrab sejak reformasi. Harapannya untuk kerja sama ke depan akan menghadirkan Indonesia yang jauh dari politik identitas.
Selain itu, ketiga partai juga bersepakat untuk menyukseskan pemerintahan Presiden Joko Widodo di sisa periodenya. Pemerintahan ini harus menghadirkan warisan yang baik untuk kepemimpinan berikutnya.
"Kita harus selesai dengan tuntas dan dengan baik melahirkan legacy-legacy bagi rakyat dan bangsa sampai dengan masa jabatan 2024 ini. Tentu banyak hal yan baik dan bagus yang patut untuk dilanjutkan di masa yang akan datang," ujar Suharso.