REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Rumah Amal Salman dari tahun ke tahun berkomitmen menyalurkan zakat fitrah dalam bentuk beras kepada masyarakat yang membutuhkan. Pada tahun ini beras yang disalurkan sebanyak 15 ton dan bisa dirasakan kebermanfaatan oleh lebih dari 26.000 masyarakat.
Menurut Ketua Program Zakat Fitrah 1443 H, Jamaludin Alfadhilah, tahun ini, penyaluran zakat fitrah tidak hanya dilakukan di Bandung Raya, melainkan juga 4 Provinsi di Indonesia. Untuk wilayah Jawa Barat sendiri, di antaranya, Cimahi, Kabupaten Bandung Raya, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kota Garut, Kabupaten Garut, dan Tasikmalaya.
Sedangkan ntuk Jawa Tengah, kata dia, penyaluran dilakukan di daerah Semarang dan Yogyakarta. Di Banten, penyaluran zakat fitrah dilakukan di Pandeglang dan Serang. Terakhir di Nusa Tenggara Timur, zakat fitrah diberikan untuk warga Sumbawa. "Wilayah-wilayah tersebut termasuk wilayah pelosok yang memang mengalami kerentanan pangan dalam kehidupan sehari-harinya," katanya.
Jamal mengatakan, penyaluran tahun ini sangat menantang sebab panitia perlu memastikan ketersediaan beras yang ada di mitra -mitra luar Bandung Raya hingga bisa sampai kepada para penerima manfaat yang sudah ditentukan sebelumnya.
Tentu saja, kata dia, hal ini dilakukan agar sasaran penerima sesuai dengan ketentuan syariah. Selain itu, keterbatasan waktu penyaluran juga menjadi tantangan tersendiri, sebab penyaluran baru mulai dibagikan pada dari H-2 Idul fitri hingga idul fitri menjelang, sebab penghimpunan zakat fitrah sendiri ketika itu belum selesai.
Adapun hal yang mendasari penyaluran dalam bentuk beras ini, kata dia, berkaitan dengan salah satu hadits shahih ketika Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik orang di antara kalian adalah orang yang memberi makan.” (HR. Hakim).
"Sejatinya, makanan tidak hanya menjadi sumber energi untuk bekerja, makanan juga merupakan nutrisi untuk beribadah agar bisa khusuk mengabdi kepada sang Pencipta. Selain itu, penyaluran berupa beras lebih memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Indonesia dibandingkan pembagian uang yang bisa jadi malah habis sia-sia," paparnya.
Menurutnya, setelah dua tahun sebelumnya, masyarakat dilanda musibah Covid-19, tidak sedikit orang yang mengalami kekurangan dalam mendapatkan makanan sehari-hari. Dalam rangka memulihkan ekonomi dan juga kebutuhan hajat hidup orang banyak Rumah Amal Salman lebih memilihkan menyalurkan dalam berupa beras atau sembako agar lebih tepat kebermanfaatannya.