Sabtu 14 May 2022 17:25 WIB

AS: Serangan Israel Terhadap Pelayat Abu Akleh Sangat Mengganggu dan tak Pantas

AS mendesak Israel untuk menghormati para pelayat dan keluarga Abu Akleh.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pelayat Palestina membawa jenazah Shireen Abu Akleh keluar dari kantor Al Jazeera setelah teman dan kolega memberikan penghormatan, di kota Ramallah, Tepi Barat, Rabu, 11 Mei 2022.
Foto: AP/Nasser Nasser
Pelayat Palestina membawa jenazah Shireen Abu Akleh keluar dari kantor Al Jazeera setelah teman dan kolega memberikan penghormatan, di kota Ramallah, Tepi Barat, Rabu, 11 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengatakan, serangan polisi Israel terhadap pelayat yang menghadiri pemakaman jurnalis veteran Shireen Abu Akleh sangat menganggu dan tidak pantas. Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mendesak Israel untuk menghormati para pelayat dan keluarga Abu Akleh.

 

Baca Juga

"Kami sangat prihatin karena prosesi yang seharusnya berlangsung damai justru terganggu. Kami telah mendesak (Israel) untuk menghormati prosesi pemakaman, para pelayat dan keluarga pada waktu yang sensitif," ujar Psaki, dilansir Anadolu Agency, Sabtu (14/5).

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mengecam tindakan anarkis pasukan Israel terhadap para pelayat Abu Akleh. Menurutnya, setiap keluarga berhak untuk menguburkan orang yang mereka cintai dengan cara bermartabat.

"Setiap keluarga berhak untuk dapat mengubur orang yang mereka cintai dengan cara yang bermartabat dan tanpa hambatan," kata Blinken.  

Mesir dan Qatar mengutuk tindakan polisi Israel tersebut. Sementara wakil juru bicara PBB, Farhan Haq mengatakan, insiden itu sangat mengejutkan dan tidak pantas.

Sebelumnya pada Jumat (13/5/2022), polisi Israel menyerang orang-orang yang memanggul peti jenazah Abu Akleh dengan granat kejut dan pentungan. Mereka diserang saat membawa peti mati Abu Akleh dari rumah sakit Prancis di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Abu Akleh seorang jurnalis veteran Aljazirah tewas ketika sedang meliput serangan militer Israel di dekat kamp pengungsi Jenin, di wilayah pendudukan Tepi Barat. Dia ditembak oleh pasukan Israel di kepala. Dia menggunakan rompi pelindung dengan tulisan "Press" saat ditembak.

Beberapa menit setelah polisi turun tangan, peti mati Abu Akleh ditempatkan di dalam kendaraan yang menuju Cathedral of the Annunciation of the Virgin di Kota Tua, Yerusalem, di mana upacara pemakaman berlangsung dengan damai.

Kerumunan orang Palestina berbaris di gang-gang sempit Kota Tua saat peti mati dibawa ke Pemakaman Gunung Sion.  Makam Abu Akleh ditutupi karangan bunga dan bendera Palestina menutupi salib kuburan saat pelayat mengelilinginya dengan khidmat. Para pelayat memberikan penghormatan terakhir kepada Abu Akleh.

 "Kami di sini karena kami berteriak untuk keadilan. Keadilan untuk Shireen Abu Akleh dan keadilan untuk Palestina," kata seorang pelayat, yang tidak mau disebutkan namanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement