Sabtu 14 May 2022 17:09 WIB

Puluhan Warga Podoroto Jombang Keracunan Diduga Akibat Nasi Kotak

Puluhan warga di Jombang mual dan muntah usai menyantap nasi kotak

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Warga korban keracunan makanan nasi kotak menjalani perawatan di Puskesmas Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (14/5/2022). Dari data pemerintah desa tercatat sebanyak 50 orang warga Dusun Garu, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben keracunan makanan nasi kotak tahlilan pada Kamis (12/5/2022), sembilan orang menjalani perawatan di Puskesmas sedangkan dua lainnya dilarikan ke rumah sakit.
Foto: ANTARA/Syaiful Arief
Warga korban keracunan makanan nasi kotak menjalani perawatan di Puskesmas Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (14/5/2022). Dari data pemerintah desa tercatat sebanyak 50 orang warga Dusun Garu, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben keracunan makanan nasi kotak tahlilan pada Kamis (12/5/2022), sembilan orang menjalani perawatan di Puskesmas sedangkan dua lainnya dilarikan ke rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG - Sejumlah warga Dusun Garu, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terpaksa menjalani perawatan medis karena mengalami mual dan muntah. Mereka diduga keracunan setelah makan nasi kotak yang dibawa dari kegiatan di rumah warga.

Kepala Dusun Garu, Ahmad Mustain, mengemukakan dirinya awalnya mendapat laporan ada warga yang sakit dengan gejala yang sama yakni mual dan muntah. "Warga mengalami mual dan muntah. Dari laporan yang saya terima, mereka makan nasi kotak yang dibawa pulang setelah kegiatan rutinan," katanya di Jombang, Sabtu (14/5/2022).

Baca Juga

Kegiatan rutinan itu berlangsung pada Rabu (11/5/2022) malam dan warga mulai merasa sakit pada Kamis (12/5/2022). Awalnya hanya beberapa orang yang mengalami gejala mual dan muntah. Namun semakin lama banyak warga yang sakit dengan gejala yang sama seperti mual dan diare.

Ahmad mengatakan warga menyantap dari makanan yang disajikan pemilik rumah, yakni nasi dengan lauk tahu dan telur balado serta mi. Makanan itu ditaruh di kotak dan dibawa pulang setelah kegiatan rutinan pengajian usai.

Ada sekitar 50 orang warganya yang mengalami sakit dengan gejala yang sama. Beberapa di antaranya adalah anak-anak. Warga ada yang dirawat di puskesmas karena kondisi kesehatan mereka menurun.

Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang juga sudah melakukan survei terkait dugaan keracunan itu. Petugas juga berdialog dengan pemilik rumah yang ditempati sebagai lokasi pengajian. Hasilnya, pemilik rumah mengatakan dalam proses masak seperti memasak biasanya pada Rabu siang dan selesai sore. Kemudian, nasi dan lauk diletakkan di kotak sterofoam. Seluruhnya dibawa pulang.

"Rata-rata sampai habis makannya. Lauknya tahu, telur, mi, dimasak bumbu bali. Pemilik rumah katanya juga makan, tapi tidak sakit," kata Ahmad.

Saat ini, dari puluhan orang masih ada beberapa yang dirawat di puskesmas. Untuk barang bukti, Ahmad mengatakan petugas juga kesulitan karena kejadiannya sudah beberapa hari lalu. Petugas masih mengumpulkan sampel-sampel serta meminta keterangan sejumlah korban.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement