Sabtu 14 May 2022 22:30 WIB

13 Orang yang Hilang di Gunung Changshan diduga Cari Pesawat Jatuh

13 orang yang hilang diduga mencari pesawat yang jatuh 80 tahun lalu

Red: Esthi Maharani
Pendaki gunung.ilustrasi
Foto: antarafoto
Pendaki gunung.ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebanyak 13 orang yang hilang di Gunung Changshan, Provinsi Yunnan, China, sejak Kamis (12/5/2022) diyakini sebagai tim pencari pesawat angkut militer yang jatuh pada 80 tahun silam. Dua tim pencari sejak Sabtu pagi dikerahkan ke obyek wisata alam terpopuler di Kota Dali, Provinsi Yunnan, wilayah barat daya China itu.

Sebelumnya diberitakan ke-13 orang tersebut melakukan pendakian tanpa izin dari otoritas setempat dengan melewati pos tanpa penjagaan. Hingga kini, tujuh orang dari mereka sudah berhasil dihubungi oleh tim pencari, sedangkan enam lainnya belum diketahui nasibnya.

Di antara pendaki yang hilang itu terdapat nama Sun Chunlong, mantan jurnalis dan pemrakarsa acara amal "Veteran Pulang". Sun dan teman-temannya mendaki Gunung Changshan untuk mencari pesawat angkut militer yang hilang kontak dan jatuh sekitar 80 tahun lalu.

Pesawat itu hilang saat melintasi Hump, sebuah rute di ujung timur pergunungan Himalaya, dalam perjalanan dari India ke China untuk untuk mengirimkan pasokan kepada pasukan China selama agresi Jepang (1931-1945), tulis situs thepaper.cn, mengutip beberapa sumber yang dekat dengan korban.

Para korban membawa beberapa unit telepon satelit, namun salah satu dari mereka kehabisan tenaga dan yang lain tidak bisa melanjutkan perjalanan karena hujan. Seorang pemandu wisata lokal dan anggota organisasi penyelamat sipil menemani perjalanan mereka.

"Kami akan berjalan selama empat hari membawa beban lebih dari 10 kilogram dengan memotong jalan keluar melalui semak-semak. Bagi saya, itu akan menjadi tantangan fisik terbesar dalam hidup saya," tulis Sun di WeChat Moments pada Senin (9/5) sebelum memasuki hutan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

(QS. Al-Baqarah ayat 217)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement