ARSC: Elektabilitas vs Otoritas Politik, Peluang Airlangga Hartarto dalam Pilpres 2024
Red: Fernan Rahadi
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto | Foto: Kementerian Perekonomian
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik ARSC Bagus Balghi mengungkapkan Ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi sosok calon presiden yang lengkap, baik dari sisi otoritas maupun elektabilitas. Menurut Bagus, dalam kajiannya, khususnya dalam konteks Pilpres 2024 ini, terdapat dua elemen penting yang menjadi faktor penentu, yakni faktor elektabilitas dan faktor otoritas politik.
"Di atas kertas, partai politik akan lebih banyak mengutamakan terlebih dahulu sosok ketua umum atau pemegang otoritas partai dalam kontestasi pilpres, " katanya dalam diskusi daring "Menuju Pilpres 20204, Mencari Pasangan untuk Airlangga Hartarto" yang digelar platform media sosial @Golkar2024, Jumat (13/5/2022).
Jika mengacu hal tersebut maka sosok-sosok seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil yang memiliki potensi elektabilitas belum tentu akan mendapatkan tiket politik maju dalam Pilpres 2024. Sementara sosok-sosok pemimpin politik seperti Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri ataupun Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Surya Paloh dan Zulkifli Hasan akan berpeluang memainkan situasi politik yang lebih menentukan.
"Partai politik pasca-Jokowi cenderung akan mengambil langkah politik konsolidasi dan keberlanjutan institusi. Apalagi akan ada proses regenerasi era politik dan tantangan transisi serta perubahan zaman. Partai akan cenderung mendorong capres dari pimpinan politiknya sendiri. Otoritas politik menjadi keutamaan dalam situasi saat ini. Saya pikir itu sangat rasional bagi penguatan institusi partai dan kader ke depan. Artinya faktor popularitas dan elektabilitas politik individu tidak akan terlalu menjadi pertimbangan besar. Beda dengan pilpres sebelumnya," kata Bagus.
Terkait sosok Airlangga Hartarto, Bagus menilai sosok Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini memiliki potensi yang cukup kuat mengingat kapasitas dan karakter pemimpin politiknya yang teruji.
"Airlangga ini dalam kajian kami merupakan sosok pemimpin politik yang tangguh namun rendah hati, sejak pertarungan politik ketua umum Golkar yang ketat sampai situasi ekonomi saat ini sebagai Menko Perekonomian. Rekam jejak Airlangga juga mampu berkomunikasi politik secara baik dengan eksternal partai dan memberikan solusi secara internal. Apalagi Airlangga loyal kepada Jokowi. Sosoknya berdasarkan survei kami, dipersepsikan bukan hanya politisi tapi juga teknokrat," ujar Bagus.
Jika Airlangga maju dalam Pilpres 2023 nanti, menurut Bagus, Airlangga berpeluang untuk berpasangan dengan sosok yang mewakili kelompok Islam atau dengan sosok yang memiliki elektabilitas tinggi seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil atau ketua umum partai seperti Agus Yudhoyono dan Muhaimin Iskandar.