Ahad 15 May 2022 10:18 WIB

Jabar Bentuk Satgas PMK Tingkatkan Pengawasan Wabah PMK

Wagub Uu sebut Pemprov Jabar membentuk Satgas PMK meningkatkan pengawasan wabah PMK.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Ciamis memeriksa kesehatan hewan sapi di UPTD Perbibitan, Desa Cigembor, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (13/5/2022). Wagub Uu sebut Pemprov Jabar membentuk Satgas PMK meningkatkan pengawasan wabah PMK.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Ciamis memeriksa kesehatan hewan sapi di UPTD Perbibitan, Desa Cigembor, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (13/5/2022). Wagub Uu sebut Pemprov Jabar membentuk Satgas PMK meningkatkan pengawasan wabah PMK.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menegaskan, Pemerintah Provinsi Jabar meningkatkan pengawasan terhadap arus lalu lintas peredaran hewan kurban yang mulai mengalami peningkatan menjelang hari raya Idul Adha 1443 H tahun ini.

Uu mengatakan, pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi kemunculan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), ataupun penyakit menular lainnya pada hewan ternak, khususnya sapi. Karena, Hari Raya Idul Adha identik dengan kegiatan penyembelihan hewan kurban dan akan jatuh sebentar lagi.

Baca Juga

Uu Ruzhanul menjelaskan, pihaknya pun telah melakukan sejumlah upaya. Seperti di antaranya membentuk Satuan Tugas PMK, hingga berkoordinasi dengan para bupati/wali kota terkait melakukan pemantauan terhadap pergerakan hewan ternak di Jawa Barat.

"Agar diperiksa apakah sudah lulus kesehatan dari tempatnya berangkat atau tidak. Kalau tidak, kami dengan berat hati akan memulangkannya kembali ke daerah asalnya," ujar Uu, akhir pekan ini.

Selain itu, kata dia, imunisasi terhadap hewan ternak juga tentunya terus akan terus diupayakan tiada lain demi menjaga kesehatan masyarakat apalagi menjelang hari raya Idul Adha.

Adapun antisipasi dilakukan sejak saat ini, kata dia, karena tak jarang para pengusaha sudah mulai mendistribusi hewan ternak khususnya untuk kebutuhan kurban dari luar Jawa Barat, jauh-jauh hari sebelum momen Idul Adha tiba.

Hal ini dilakukan, supaya para penjual bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan. Bila sudah mendekati hari H Idul Adha tentu harga sudah semakin tinggi.

"Karena kalau beli (hewan kurban) dekat- dekat (Iduladha) keuntungannya lebih sedikit. Maka persiapan pemerintah juga dimulai dari sekarang. Jadi ketika para pengusaha mulai bergerak kita siap mengawasi," katanya.

Uu mengatakan, bahwa kebutuhan daging Jawa Barat pada dasarnya memang sudah cukup tinggi. Terutama di kota-kota besar didorong taraf hidup masyarakatnya. Menjelang Idul Adha, dipastikan kebutuhan akan hewan ternak meninggi, tentu Pemda Provinsi Jabar perlu antisipasi ekstra.

"Sampai hari ini memang belum ditemukan (temuan) yang signifikan, tapi selesai Lebaran para pengusaha mulai kembali bergerak di sektor perternakan, saat pengusaha bergerak kami sudah siap," katanya.

"Saya ditugaskan Pak Gubernur mengecek di berbagai tempat, karena ini kan menyangkut kesehatan masyarakat Jabar," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement