REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) memperingatkan bahwa dua subvarian omicron, yaitu BA4 dan BA5, mungkin dapat menghindari vaksin dan mendominasi kasus Covid-19 di Eropa. Kedua sub varian itu telah dilabeli "variant of concern".
"Kehadiran varian ini bisa menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan di Uni Eropa/European Economic Area dalam beberapa pekan dan bulan mendatang, meskipun saat ini proporsi keseluruhan BA.4 dan BA.5 masih rendah," kata ECDC, seperti dilansir The Sun, Ahad (15/5/2022).
Para ahli di ECDC memperkirakan peningkatan pasien di rumah sakit dan ICU kemungkinan akan terjadi jika infeksi meluas. Karenanya badan itu mendesak semua negara untuk tetap waspada akan hal tersebut.
ECDC juga mengimbau semua individu berusia lebih dari 80 tahun untuk mendapatkan suntikan booster kedua sebagai upaya perlindungan dari infeksi SARS-CoV-2. Tidak hanya itu, individu di atas 60 dan kelompok rentan lainnya juga harus mendapat booster kedua.
Dua kasus varian baru tersebut terdeteksi di Inggris pekan ini. Strain BA4 dan BA5 pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan masing-masing pada Januari dan Februari 2022 hingga kemudian mendominasi di negara itu.
Ini telah memicu kekhawatiran gelombang Covid-19 kelima di Afrika Selatan, ketika negara itu menuju musim dingin. Sementara itu, BA5 dikhawatirkan menjadi varian paling umum di Portugal pada 22 Mei.
Meskipun ada peringatan bisa menerobos pertahanan vaksin, ECDC melaporkan bahwa hingga kini tidak ada indikasi perubahan tingkat keparahan BA4/BA5 dibandingkan dengan garis keturunan omicron sebelumnya.