REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Pusat keuangan dan manufaktur China, Shanghai muali membuka kembali sektor bisnis seperti pusat perbelanjaan dan salon. Kebijakan yang dimulai Senin (16/4/2022) besok ini mengakhiri peraturan pembatasan sosial Covid-19 yang diterapkan selama berpekan-pekan.
Satu pekan yang lalu dilaporkan sekitar 70 persen dari 1.800 unit perusahaan besar di Shanghai, China, kembali beroperasi. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Shanghai mengumumkan beberapa sektor industri sudah mulai berproduksi meskipun tidak penuh.
Beberapa perusahaan yang sudah produksi kembali itu di antaranya otomotif, elektronik, dan obat-obatan. Pada pekan lalu lebih dari 9.000 lokasi tes PCR telah didirikan di kota terkaya di China itu.
Lebih dari 4.500 tempat dibuka untuk memberikan pelayanan harian. Sementara sisanya dipersiapkan untuk menghadapi situasi darurat.
Selain dibangun tempat tes PCR secara permanen, otoritas Kota Shanghai juga menyediakan mobil tes keliling untuk mengambil sampel di kawasan permukiman, areal perkantoran, kawasan bisnis terpadu, stasiun kereta bawah tanah, dan terminal bus. Shanghai menerapkan penguncian wilayah sejak pertengahan Maret lalu setelah muncul kasus COVID-19 varian Omicron secara sporadis.