Ahad 15 May 2022 12:29 WIB

Mohammed bin Zayed Al Nahyan Jadi Presiden Baru Uni Emirat Arab

Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan wafat pada Jumat (13/5/2022).

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
 Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Para penguasa di Uni Emirat Arab (UEA) dengan suara bulat menunjuk Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MbZ) dari Abu Dhabi sebagai presiden negara tersebut pada Sabtu (14/5/2022).
Foto: AP/Frank Augstein
Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Para penguasa di Uni Emirat Arab (UEA) dengan suara bulat menunjuk Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MbZ) dari Abu Dhabi sebagai presiden negara tersebut pada Sabtu (14/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Para penguasa di Uni Emirat Arab (UEA) dengan suara bulat menunjuk Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MbZ) dari Abu Dhabi sebagai presiden negara tersebut pada Sabtu (14/5/2022). Penunjukan ini menandakan persatuan dan stabilitas di negara yang menampung militer Barat ini.

Kantor berita negara UEA WAM menggambarkan pemungutan suara di Istana Al-Mushrif di Abu Dhabi menghasilkan suara bulat di antara para pemimpin kerajaan yang diperintah secara turun-temurun. "Asumsinya tentang tanggung jawab kepresidenan mewakili era sejarah baru dan kelahiran baru,” kata penguasa Dubaic Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.

Baca Juga

"Kami menantikan percepatan pembangunan yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan kedaulatan global dan perintisan Emirates," katanya.

Kenaikan MbZ telah diperkirakan setelah kematian saudara tiri dan presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan pada usia 73 tahun pada Jumat (13/5/2022). Peralihan kekuasaan ini menandai ketiga kali memilih seorang presiden sejak menjadi negara merdeka pada 1971.

MbZ adalah sosok yang telah menjadi pemimpin de facto negara itu sejak Sheikh Khalifa menderita stroke pada 2014. Sebelumnya hanya ada satu kematian seorang presiden dalam sejarah negara itu, Sheikh Khalifa mengambil alih kepemimpinan ayahnya dan ayah Sheikh Mohammed, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, setelah wafat pada tahun 2004.

UEA secara keseluruhan menjalani masa berkabung tiga hari sehingga akan membuat bisnis tutup di seluruh negeri dan pertunjukan dihentikan untuk menghormati Sheikh Khalifa. Papan reklame elektronik semuanya menunjukkan gambar mendiang syekh di Dubai pada Jumat malam, saat bendera dikibarkan setengah tiang. Masa berkabung yang lebih luas selama 40 hari akan berlangsung.

Sultan Oman termasuk di antara pemimpin pertama yang mengunjungi MbZ pada Sabtu malam. Sedangkan pemimpin lainnya diharapkan akan datang dalam beberapa hari mendatang, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Ahad (15/5/2022). Harris juga akan bertemu dengan Sheikh Mohammed pada Senin (16/5/2022).

MbZ mengembangkan hubungan dengan Barat yang terbukti berharga bagi Abu Dhabi, ibu kota UEA yang menguasai dana kekayaan puluhan miliar dolar dari deposit minyak dan gasnya. Sebuah bocoran diplomatik AS dari 2004 yang dirilis oleh WikiLeaks menyebutnya sebagai karismatik, cerdas, dan sangat nyaman di Barat.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement