REPUBLIKA.CO.ID, SHARJAH -- Pandemi membawa dampak pada dunia satra. Pandemi menyebabkan banyak pameran dan festival sastra dibatalkan karena kekhawatiran menyebarkan varian virus yang terus berkembang.
Sekarang, kegiatan publik sebagian besar telah melanjutkan kesibukannya lagi. Seperti Festival Membaca Anak Sharjah yang telah kembali dengan program 12 hari yang luas . Ajang ini bertujuan untuk menanamkan kecintaan pada duna literasi terutama bagi anak muda.
Berlangsung hingga 22 Mei, festival ini berlangsung di Expo Center Sharjah, Uni Emirat Arab dengan tema ‘Ciptakan Kreativitas’.
Dilansir The National, Kamis (12/5/2022) acara diselenggarakan oleh Otoritas Buku Sharjah. Acara diresmikan pada hari Rabu (11/5/2022) oleh Sheikh Dr Sultan bin Muhammad Al Qasimi, Penguasa Sharjah dan Anggota Dewan Tertinggi.
Festival ini diselenggarakan dengan 139 penerbit dari 15 negara, termasuk UEA, Lebanon, India, Arab Saudi, Mesir, Suriah, Yordania, AS, Kuwait, Qatar, Sudan, Maroko, Kanada, dan Irak.
Agenda festival mencakup 120 kegiatan budaya yang dipimpin oleh 43 tamu internasional dari 21 negara. Ada juga beberapa atraksi periferal yang menjanjikan untuk membuat kunjungan itu berkesan bagi anak-anak dan orang dewasa.
Di antaranya adalah Kebun Binatang Robot interaktif. Pengalaman berteknologi tinggi yang menggabungkan dunia alami dengan mekanik, atraksi ini menampilkan interpretasi robotik besar dari hewan termasuk bunglon, jerapah, cumi-cumi raksasa dan badak. Masing-masing dianimasikan oleh bagian-bagian bermotor yang terlihat.
“Kami telah membuat pameran unik ini karena kami berkomitmen untuk membuat anak-anak tertarik pada sains dan pada akhirnya dalam karir sains dan Teknik," kata penyelenggara pameran.
Pameran ini mengeksplorasi melalui robotika bagaimana lalat bisa berjalan di langit-langit, bagaimana bunglon berubah warna, dan bagaimana cumi-cumi raksasa terbang berkeliling.
Tambahan lain untuk festival ini adalah Social Media Station, yang akan menjadi tuan rumah bagi 12 influencer dan pembuat konten saat mereka menggelar lebih dari dua lusin lokakarya dan kegiatan.
Ada pula acara A Cookery Corner yang menghadirkan kegiatan kuliner yang menampilkan delapan chef ternama dari seluruh dunia.
Festival ini juga menghadirkan Pameran Ilustrasi Buku Anak Sharjah ke-10, yang menampilkan karya seni yang mengesankan dan tak terduga dari seniman cilik dari 48 negara.
Selain itu, acara ini juga mempertemukan lebih dari 50 penerbit dan ilustrator di Children's Book Makers Platform (Ufuq), yang bertujuan untuk mempromosikan buku anak-anak dalam bahasa Arab yang menampilkan konten visual berkualitas tinggi yang mampu menarik penutur bahasa Arab di seluruh dunia.
Di atas semua itu, ada Pojok Komik. Beberapa judul manga serta komik-komik dari DC dan Marvel dijual. Pojok tersebut juga memiliki stasiun video game, di mana pengunjung dapat memainkan judul-judul populer termasuk FIFA dan Mortal Combat di konsol terbaru.
Dari Ahad hingga Senin, Festival Membaca Anak Sharjah juga akan menjadi tuan rumah Konferensi Penjual Buku perdana. Konferensi ini akan mempertemukan lebih dari 200 distributor dari seluruh dunia ke kantor pusat Otoritas Buku Sharjah untuk membahas cara memperkuat dan memajukan sektor penerbitan guna memfasilitasi jangkauan sumber pengetahuan kepada publik.