Senin 16 May 2022 04:02 WIB

Pemprov DKI-IPB Kembangkan Olahraga Berkuda Secara Saintifik

Pemprov dan IP akan melakukan penelitian gen kuda asli Indonesia.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Dua pecinta olahraga berkuda mengikuti sesi latihan berkuda di Sekolah Berkuda Equinara, Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (30/10/2021).
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Dua pecinta olahraga berkuda mengikuti sesi latihan berkuda di Sekolah Berkuda Equinara, Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (30/10/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjalin kerja sama strategis dengan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) University mengembangkan olahraga berkuda secara saintifik. Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan, kedua pihak bakal melakukan penelitian gen kuda asli Indonesia.

"Kolaborasi dengan IPB tentang penelitian gen kuda asli Indonesia merupakan salah satu langkah strategi untuk menghasilkan kuda pacuan unggul yang lebih menjanjikan demi tercapainya prestasi bagi para atlet berkuda, baik di DKI Jakarta maupun nasional," kata Riza saat tasyakuran di kantor pengurus Pordasi DKI Jakarta, Gedung Tribun Jakarta Internasional Equestrian Park (JIEP), Pulomas, Jakarta Timur, Ahad (15/5/2022).

Riza berharap, kegiatan penelitian bersama menjadi momentum penting bagi upaya pengembangan olahraga berkuda di Ibu Kota agar bisa berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Kendati demikian, Riza belum menjelaskan secara rinci terkait proses penelitian tersebut maupun mengenai pembiayaannya.

Namun dari sekian banyak jurnal yang dipublikasikan IPB, sambung dia, ada sejumlah penelitian yang berupaya menganalisis serta mengevaluasi performa kuda pacuan secara genetik. Dalam abstrak penelitian tersebut, disebutkan kebijakan genetik untuk meningkatkan kuda lokal Indonesia dengan jenis gen kuda terkenal Thoroughbred telah dilakukan 30 tahun yang lalu sampai sekarang.

Menurut penelitian itu, saat ini dibutuhkan sebuah tinjauan atas hal tersebut dengan mengumpulkan basis data mengenai genetik kuda, pencapaian prestasi kuda, dan hubungan antara ukuran tubuh dengan kecepatan. "Kami mendukung penuh program-program yang dilakukan Pordasi DKI Jakarta untuk terus menghidupkan dan meningkatkan prestasi olahraga berkuda di Jakarta," ucap Riza.

Pengembangan olah raga dari sisi keilmuan, menurut Riza, adalah salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengembangkan prestasi atlet dari berkuda. "Tidak cukup hanya dengan pelatihan tetapi perlu menumbuhkan dan mengembangkan ekosistemnya," kata ketua DPD Partai Gerindra DKI itu.

Belum dijelaskan apakah nanti ada upaya mencangkokkan gen myostatin, salah satu gen yang sangat penting untuk pengembangan otot, daya tahan, dan kecepatan, kepada embrio kuda tertentu. Meski begitu, kata Riza, Pemprov DKI ingin ada upaya inovasi untuk mengembangkan ekosistem olahraga berkuda ke tingkatan yang diinginkan.

Apalagi Jakarta sudah memiliki fasilitas olah raga berkuda bertaraf internasional, yaitu Jakarta International Equestrian Park (JIEP). Dia berharap agar para pemangku kepentingan olahraga berkuda dapat terus berkolaborasi dalam menghadirkan inovasi yang dapat memfasilitasi para atlet agar dapat muncul sebagai atlet kelas dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement