Bantul Komitmen Ciptakan Suasana Kondusif dalam Hubungan Industrial
Red: Muhammad Fakhruddin
Bantul Komitmen Ciptakan Suasana Kondusif dalam Hubungan Industrial (ilustrasi). | Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus berkomitmen menciptakan suasana yang kondusif dalam hubungan industrial agar terjaga hubungan yang harmonis antara pekerja dan pengusaha.
"Peringatan Hari Buruh tahun ini tidak ada aksi, karena kita selalu berkomitmen untuk menciptakan suasana yang kondusif di teman teman industri maupun di teman pekerja," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, Istirul Widilastuti usai peringatan Hari Buruh 2022 di Bantul, Ahad (16/5/2022).
Dia mengatakan, dalam peringatan Hari Buruh atau May Day kali ini dapat digelar dan dikemas dalam Syawalan dengan tema Ketupat May Day dan dihadiri perwakilan serikat pekerja dan serikat buruh di Bantul, tanpa ada aksi atau turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi. "Jadi kalau ada toh kecil-kecil permasalahan itu segera kita lakukan diskusi secara intens dengan mereka (pekerja), harapan kami seperti apa yang disampaikan Pak Bupati ke depan hubungan industrial yang sudah terjaga akan semakin baik lagi," katanya.
Dia mengatakan, dan instansinya selaku dinas yang mempunyai tugas pokok dan fungsi terkait dengan ketenagakerjaan tersebut akan selalu memberikan fasilitas yang terbaik untuk memberikan suasana yang nyaman bagi pekerja dan pengusaha atau pemberi kerja.
Dia mengatakan, jumlah total pekerja di perusahaan atau industri yang beroperasi di Bantul yang tercatat di dalam wajib lapor perusahaan sekitar 44 ribu orang. "Sementara kalau jumlah perusahaan sekitar 1.179 perusahaan, yang didominasi sektor garmen, furniture. Rata-rata dua sektor itu banyak menyerap tenaga kerja," katanya.
Sementara itu, Ketua DPC Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Bantul Fardhanatun mengatakan, bahwa peringatan May Day 2022 diselenggarakan lebih sederhana dengan acara sarahsehan serta syawalan dengan peserta terbatas mengingat saat ini masih pandemi COVID-19. "Kami tidak turun ke jalan, karena kalau turun ke jalan kami timbang timbang untuk dan ruginya, kalau tidak urgen sekali kami tidak lakukan. Meski begitu pada peringatan May Day kami berharap pemerintah agar mengawasi serta komitmen melaksanakan berbagai regulasi yang telah dibuat," katanya.