REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan ASEAN menjajaki kerja sama dengan Amerika Serikat dalam rangka memajukan dan memperkuat sistem kesehatan.
"Dalam sesi khusus Pertemuan Tingkat Menteri Kesehatan ASEAN-AS, kami berkesempatan mendiskusikan dan mengadopsi Kerangka Acuan ASEAN-AS serta menyepakati kerja sama untuk mengembangkan rencana kerja tiga tahun," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN ke-15 yang diikuti di Jakarta, Ahad (16/5/202) malam.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati untuk memperkuat tiga hal, pertama, penguatan sistem kesehatan untuk keadaan darurat. "Jadi mencegah pendemi berikutnya," kata Menkes.
Kedua, pengembangan sistem kesehatan melalui SDM. Sistem kesehatan yang kuat dan merata harus diimbangi dengan tenaga kesehatan yang terlatih dan berkinerja baik."SDM menjadi perhatian AS, mereka ingin sekali mengembangkan SDM," tuturnya.
Untuk itu, ASEAN dan AS berupaya untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan jumlah tenaga kesehatan serta memastikan relevansi kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan penduduk. Dan ketiga, penguatan sistem informasi dan data untuk mendukung pengembangan produksi vaksin, terapi, dan alat diagnostik lokal.
Dalam pelaksanaannya, disepakati untuk melakukan transfer teknologi dan know-how, serta peningkatan kapasitas penelitian dan pengembangan."Ketiga hal ini yang secara spesifik, Amerika Serikat komit untuk bantu ASEAN," ucapnya.
Menkes berharap konsep kerja sama regional sektor Kesehatan ASEAN dengan para mitra, dalam memajukan dan memperkuat sistem kesehatan, tidak hanya bagi Negara Anggota ASEAN tetapi juga bagi Amerika Serikat."Setelah Rencana Kerja Bidang Kesehatan ASEAN-AS ditetapkan, Indonesia siap berkontribusi dalam pencapaian prioritas yang telah ditetapkan. Saya percaya bahwa keahlian, pengetahuan, dan pengalaman AS akan bermanfaat bagi masa depan Sektor Kesehatan ASEAN," tuturnya.