Senin 16 May 2022 13:34 WIB

Elon Musk Ajari Pengguna Twitter Cara tidak Dimanipulasi Algoritme

Elon Musk dukung fitur baru Twitter agar pengguna tidak dimanupulasi algoritme.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nora Azizah
Elon Musk dukung fitur baru Twitter agar pengguna tidak dimanupulasi algoritme.
Foto: AP/Patrick Pleul/dpa-Zentralbild POOL
Elon Musk dukung fitur baru Twitter agar pengguna tidak dimanupulasi algoritme.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon pemilik Twitter Elon Musk kembali menekankan dukungannya pada fitur tweet terbaru dengan memberikan tips untuk memperbaiki umpan Twitter. Dia menyarankan untuk mengalihkan akun pengguna ke umpan terbaru dibandingkan umpan yang dihasilkan oleh algoritme.

Secara default, Twitter menampilkan tweet di umpan Beranda yang menurut pengguna paling menarik atau hasil dari interaksi sebelumnya. Konten dapat mencakup tweet dari orang yang tidak diikuti, seperti tweet viral dan yang ditautkan ke subjek tertentu yang pengguna minati.

Baca Juga

Namun, Anda ternyata dapat mengubah umpan tersebut dalam urutan kronologis. Ini akan mengurangi jumlah konten di timeline dari akun yang tidak Anda ikuti.

Musk yakin algoritme memanipulasi pengguna dengan cara yang tidak disadari. Pada Ahad, dia menjelaskan kepada 93 juta pengikutnya cara menampilkan tweet terbaru.

“Ketuk tombol home. Lalu klik bintang di kanan atas layar dan pilih ‘latest tweets.’ Anda sedang dimanipulasi oleh algoritme dengan cara yang tidak Anda sadari. Mudah sekali melihat perbedaannya,” kata Musk.

Belum lama ini Musk memutuskan untuk mengakuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS. Pekan lalu, ia mengatakan umpan berdasarkan tweet terbaru tampak jauh lebih baik dibandingkan yang disarankan oleh algoritma.

Komentar tersebut membuat salah satu pendiri Twitter Jack Dorsey ikut angkat bicara. Menurut Dorsey, umpan algoritma bagus dalam memunculkan hal-hal yang seharusnya pengguna lewatkan dengan tidak menggulir.

Dilansir Digital Trends, Senin (16/5/2022), pada Ahad, Dorsey kembali menimpali cuitan Musk. Dia mengatakan algoritme dirancang untuk menghemat waktu pengguna ketika sedang jauh dari aplikasi untuk sementara waktu. Hasil dari algoritme tidak dirancang untuk dimanipulasi. “Itu dirancang untuk mengejar Anda dan mengerjakan apa yang Anda terlibat,” kata Dorsey.

Twitter membuang umpan tweet terbaru pada tahun 2016, tetapi panggilan dalam komunitas untuk mengembalikannya mendorong perusahaan untuk mengaktifkannya kembali. Penelitian Twitter sendiri menemukan umpan yang dihasilkan algoritme meningkatkan keterlibatan pengguna di platform dan mendorongnya untuk menjadikannya opsi default sehingga dapat membebani pengiklan lebih banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement