REPUBLIKA.CO.ID, DEMYDIV -- Sebuah desa kecil di utara Kiev sengaja menenggelamkan diri untuk mencegah serangan Rusia. Tindakan ini dianggap berhasil menghentikan tentara dan tank Rusia menerobos masuk wilayah Ukraina.
"Tentu saja, itu bagus," kata seorang warga Demydiv yang berusia 60 tahu Volodymyr Artemchuk.
Pasukan Ukraina membuka bendungan di awal perang di Demydiv, menyebabkan Sungai Irpin membanjiri desa dan ribuan hektar di sekitarnya. Keputusan ini menciptakan rawa dan menenggelamkan ruang bawah tanah serta ladang.
"Apa yang akan terjadi jika mereka (pasukan Rusia) mampu menyeberangi sungai kecil dan kemudian pergi ke Kiev?" kata Artemchuk.
Warga bernama Oleksandr Rybalko mengkonfirmasi, lebih dari sepertiga dari beberapa ladang terendam banjir. Bahkan sekitar dua bulan kemudian, orang-orang di desa itu masih menghadapi dampak banjir.
Warga menggunakan perahu karet untuk bergerak dan menanami lahan kering yang tersisa dengan bunga dan sayuran. Sedangkan anak-anak dibiarkan di lahan basah untuk digunakan sebagai taman bermain.
Invasi Rusia kini sudah berjalan tiga bulan dan telah merenggut ribuan nyawa warga sipil, membuat jutaan orang Ukraina melarikan diri serta membuat kota menjadi puing-puing. Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Kiev dan melindunginya dari fasis dan klaim itu pun dibantah.
Selama akhir pekan, Rusia menyerang posisi di timur Ukraina pada Ahad (15/5/2022). Moskow berusaha untuk mengepung pasukan Kiev dalam pertempuran di Donbas.