DPRD Jateng Minta Pengawasan Lalu Lintas Ternak Dioptimalkan Cegah PMK
Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Sukoharjo menyemprotkan cairan disinfektan ke arah sapi yang diperjualbelikan di Pasar Hewan Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (14/5/2022). Penyemprotan dan pemeriksaan di pasar hewan tersebut untuk mencegah penyebaran virus penyakit kuku dan mulut (PMK) hewan ternak sapi. | Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Ferry Wawan Cahyono meminta pihak terkait agar mengoptimalkan pengawasan lalu lintas hewan ternak untuk mencegah persebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Optimalisasi pengawasan lalu lintas hewan ternak di Provinsi Jateng penting dilakukan guna mencegah PMK, mengingat Jateng berbatasan langsung dengan Jatim," katanya di Semarang, Senin.
Menurut dia, langkah itu bakal mampu mencegah masuknya hewan ternak dari wilayah Provinsi Jatim yang terindikasi bergejala PMK.
Politikus Partai Golkar itu menyebutkan menjelang Hari Raya Idul Adha, permintaan sapi maupun kambing cukup tinggi, sehingga langkah antisipasi penyebaran PMK pada hewan ternak di Jateng harus terus ditingkatkan.
"Idul Adha sebentar lagiberlangsung, sehingga kebutuhan atau permintaan ternak untuk kurban cukup tinggi. Guna memberikan rasa aman bagi masyarakat yang akan berkurban, jaminan kesehatan hewan yang akan disembelih harus terjaga," ujarnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta masyarakat melaporapabila menemukan indikasi PMK pada hewan ternak, apalagi jika hewan ternak tersebut baru dibeli dari luar wilayah Jateng.
"Kalau bisa, sebelum dibawa ke Jateng, dikarantina dulu dan diperiksa dulu kesehatannya bagaimana. Kalau memang terjangkit, kita jaga bersama supaya tidak ada penularan," katanya.
Wagub mengaku telah menginstruksikan jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng untuk melakukan pengecekan ke beberapa peternakan dan rumah pemotongan hewan (RPH) untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat.
"Kami akan melakukan pengecekan RPH untuk menjaga kesehatannya, termasuk pengetatan pengawasan di perbatasan," ujarnya.