Selasa 17 May 2022 07:20 WIB

Pasukan Ukraina di Pabrik Baja Mariupol Telah Dievakuasi

53 tentara yang terluka dari pabrik baja Azovstal dibawa ke rumah sakit.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Orang-orang yang melarikan diri dari Mariupol, beberapa dari mereka dari pabrik baja Azovstal, tiba dengan bus ke pusat penerimaan pengungsi di Zaporizhzhia, Ukraina, Minggu, 8 Mei 2022.
Foto: AP/Francisco Seco
Orang-orang yang melarikan diri dari Mariupol, beberapa dari mereka dari pabrik baja Azovstal, tiba dengan bus ke pusat penerimaan pengungsi di Zaporizhzhia, Ukraina, Minggu, 8 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pasukan Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal, Mariupol mulai dievakuasi pada Senin (16/5/2022). Rusia mengklaim telah menguasai Mariupol, dan pabrik baja Azovstal menjadi benteng pertahanan terakhir pasukan Ukraina yang kalah jumlah. 

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Anna Malyar, mengatakan, 53 tentara yang terluka dari pabrik baja Azovstal dibawa ke sebuah rumah sakit di kota Novoazovsk yang dikuasai Rusia, yang terletak sekitar 32 kilometer ke timur. Selain itu, sebanyak 211 orang lainnya dibawa ke kota Olenivka, di daerah yang dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia.  

 

"Semua pengungsi akan dikenakan pertukaran tahanan potensial dengan Rusia," ujar Malyar.

 

Reuters melihat lima bus yang membawa pasukan dari Azovstal tiba di Novoazovsk pada Senin malam.  Beberapa tentara yang dievakuasi terluka dan dibawa keluar dari bus dengan tandu.  Sekitar 600 tentara diyakini berada di dalam pabrik baja tersebut.  

 

"Kami berharap dapat menyelamatkan nyawa orang-orang kami. Ada yang terluka parah di antara mereka. Mereka menerima perawatan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

 

Militer Ukraina telah memerintahkan komandan unit yang ditempatkan di Azovstal untuk menyelamatkan nyawa personel, dan pasukan yang telah memenuhi misi tempur mereka. Pasukan Ukraina mengatakan, mereka bertahan di Azovstal selama 82 hari dan enggan menyerah kepada Rusia. Mereka juga harus mengamankan senjata yang dikirim oleh Barat, yang dibutuhkan untuk menahan serangan Rusia. 

 

Evakuasi pasukan Ukraina kemungkinan menandai akhir dari pertempuran terpanjang, dan menjadi kekalahan yang signifikan bagi Ukraina. Sebagian besar bangunan di Mariupol telah berubah menjadi puing-puing, setelah dikepung oleh pasukan Rusia. Menurut Ukraina, serangan Rusia di Mariupol telah menewaskan puluhan ribu orang.  

 

Sejak Rusia melancarkan invasi pada Februari, kehancuran Mariupol telah menjadi simbol kemampuan Ukraina untuk menahan invasi Rusia. Evakuasi pasukan Ukraina terjadi beberapa jam setelah Rusia sepakat untuk mengevakuasi tentara Ukraina yang terluka ke fasilitas medis di Novoazovsk.

 

Pasukan Ukraina telah bertahan selama berminggu-minggu di bunker dan terowongan yang dibangun di bawah tanah untuk menahan perang nuklir.  Warga sipil sebelumnya telah dievakuasi dari dalam pabrik tersebut. Pabrik Azovztal merupakan salah satu fasilitas metalurgi terbesar di Eropa. 

 

Seorang istri anggota Resimen Azov yang terjebak di dalam pabrik Azovstal menggambarkan kondisi pabrik dan pasukan yang terluka. "Mereka berada di neraka. Mereka menerima luka baru setiap hari. Mereka kehilangan kaki atau tangan, kelelahan, tanpa obat-obatan," kata Natalia Zaritskaya.

 

Hampir tiga bulan, pasukan Rusia telah mengalami kemunduran. Pada akhir Maret, Rusia menarik pasukannya dari wilayah sekitar Kiev. Sebuah serangan balik Ukraina dalam beberapa hari terakhir telah mendorong pasukan Rusia keluar dari daerah dekat Kharkiv, atau kota terbesar di timur Ukraina.

 

Kementerian Pertahanan Ukraina pada Senin mengatakan, pasukan telah bergerak maju sampai ke perbatasan Rusia, atau sekitar 40 kilometer di utara Kharkiv. Keberhasilan pasukan Ukraina mencapai wilayah di dekat Kharkiv, dapat memungkinkan mereka menyerang jalur pasokan Rusia. Pasukan Ukraina jua dapat bergerak lebih jauh ke selatan di wilayah Donbas. Dalam sebuah pesan video, Zelenskyy memuji pencapaian pasukannya. 

 

"Saya sangat berterima kasih kepada Anda dari semua orang Ukraina, dari saya sendiri, dari keluarga saya, rasa terima kasih saya tidak terbatas," kata Zelenskyy.

 

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement