Selasa 17 May 2022 06:58 WIB

Ponpes Ma'had Darulhusna Gelar Wisuda Santri Perdana Jenjang SLTP

Ponpes memainkan peranan  sangat signifikan dalam upaya membentengi anak bangsa.

Red: Irwan Kelana
Pondok Pesantren  Ma'had Darulhusna Ciampea,  Bogor menggelar wisuda santri perdana jenjang SLTP pada Senin (16/5).
Foto: Dok PP Ma'had Darul Husna
Pondok Pesantren Ma'had Darulhusna Ciampea, Bogor menggelar wisuda santri perdana jenjang SLTP pada Senin (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Pondok Pesantren  Ma'had Darulhusna Ciampea,  Bogor menggelar wisuda santri perdana jenjang SLTP pada Senin (16/5). 

Kegiatan wisuda ini, selain dimeriahkan oleh para wali santri, juga dihadiri oleh aparat pemerintahan daerah, mulai dari Camat Ciampea Yudi Santoso  SSos, Kepala Desa Cinangka  Oman Abdurahman, serta RW dan RT setempat. Juga para alim ulama dan tokoh masyarakat.

Direktur Pendidikan Ma'had Darulhusna   Elmi Helmiyah Sag menyampaikan, wisudawan/wati perdana PP  Ma'had Darulhusna jenjang SLTP berjumlah 19 orang. “Meskipun dengan jumlah yang tidak terlalu  banyak, diharapkan agar para wisudawan/wati bisa menjadi pelopor pada banyak dimensi kehidupan. Baik bidang pendidikan, sosial, keagamaan, dan sebagainya,” kata Emi Helmiyah seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Ia menambahkan, para wisudawan/wati diharapkan tidak merasa berpuas diri dengan yang ilmu dan pengalaman yang sudah didapatkan. Namun harus terus melanjutkan dan meningkatkan diri lagi. “Oleh karena itu, mulai tahun ini diselenggarakan jenjang pendidikan SLTA di Pondok Pesantren (Ponpes)  Ma'had Darulhusna,” ujarnya.

Ia jug berpesan kepada para wisudawan/wati agar bisa memanfaatkan dan mengamalkan segenap ilmu yang telah diperoleh guna kemaslahatan dan kemajuan agama, bangsa, dan negara.

Camat Ciampea  Yudi Santoso, dalam sambutannya  menyatakan bahwa pondok pesantren memainkan peranan yang sangat signifikan dalam upaya membentengi dan memproteksi anak bangsa, calon pemimpin masa depan. “Sebab, di kala ekses negatif perkembangan teknologi sedemikian dahsyatnya, maka sistem pendidikan pesantren menjadi tumpuan utama untuk memfilter aneka perubahahan yang sedemikian dahsyatnya,” kata Yudi Santoso.

Menurutnya, sistem pesantren adalah sistem pendidikan genuine yang sudah teruji dalam peran sertanya dalam mencerdaskan, memproteksi, dan membekali segenap piranti yang dibutuhkan oleh anak bangsa. 

Sementara itu, Pimpinan Ponpes   Ma'had Darulhusna, Dr  KH Pahrurroji M Bukhori  MA, dalam taujihaat dan irsyadaat yang disampaikannya, menyatakan bahwa anak adalah ujian dan fitnah dari Allah SWT sesuai QS  Al Anfal ayat 28.

“Oleh karena itu, semua orang tua, diharapkan bisa lulus dalam menerima ujian dari Allah  SWT.  Dengan cara, mendidik, mengasuh, membina, dan mengajarkan semua hal yang dibutuhkan anak untuk kehidupan dunia dan akhiratnya,” paparnya.

Namun, kata Dr Pahrurroji, bilamana ada keterbatasan waktu dan kemampuan orang tua dalam menjalankan ujian ini, maka sisitem pendidikan pesantren adalah solusi terbaiknya. 

“Sebab, dalam konteks kekinian, mencari ilmu yang kondusif untuk kehidupan zaman sekarang, sebagaimana yang tersirat dalam QS  At-Taubah ayat 122, media yang paling efektif adanya di pondok pesantren. Sebab pada sistem pondok pesantren, disiapkan keluasan cakrawala pemahaman ilmu dan kehidupan,” ujar Dr Pahrurroji. 

Hal ini, kata dia, senafas dengan apa yang disampaikan oleh Sayyid Alawi Al Maliki.  "Ar Rajulu, idza ittasa'a ilmuhu, ittasa'a shadruhu, wa qalla inkaruhu 'an an-Nas (orang yang luas ilmunya, akan luas hatinya dan sedikit pengingkarannya pada manusia lainnya),” tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement