REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR — Yayasan Albayan Hidayatullah kampus utama Makassar dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Sulsel akan kembali melaksanakan Pernikahan Mubarak.
"Pernikahan Mubarak Hidayatullah 2022 insya Allah direncanakan pelaksanaannya pada 18 Juni mendatang," ungkap Ketua Steering Committe (SC) Ustadz Abd Oadir Mahmud MA di Makassar, Selasa (17/5).
Pernikahan Mubarak merupakan agenda rutin tahunan Hidayatullah di setiap kepengurusan wilayah. Pelaksanaannya bekerja sama dengan kampus utama maupun kampus madya.
Ia menambahkan, kegiatan ini menikahkan para kader Hidayatullah secara bersamaan. Prosesnya dilakukan dengan standard ketat sesuai syariat Islam. “Kegiatan ini telah menjadi tradisi dilaksanakan hampir seusia Hidayatullah, 50 tahun,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ketua Departemen Dakwah dan Layanan Ummat Yayasan Albayan tersebut mengungkapkan, pihaknya menargetkan Pernikahan Mubarak 2022 ini akan mengikutkan 20an pasangan ustadz dan ustadzah muda Hidayatullah.
Untuk itu pihaknya berharap bagi keluarga dan kader atau pihak lain yang telah memiliki niat untuk menjadi peserta Pernikahan Mubarak agar dapat menghubungi pihak panitia, baik SC maupun OC.
Ketua Organizing Committee (OC) Ustadz Muh Alyas menjelaskan, sebagaimana pelaksanaan Pernikahan Mubarak Hidayatullah selama ini, akan diawali dengan menjaring kader yang dianggap sudah layak nikah, perjodohan sekufu sesuai syariat, proses khitbah (pelamaran), hingga walimah (acara pernikahan). Seluruh rangkaian proses tersebut diusahakan sesuai dengan tuntunan sunnah Nabi.
Yang tak kalah penting, tambahnya, pasangan calon pengantin akan mengikuti pembekalan pra nikah atau karantina. Pembekalan akan diadakan selama 10 atau 14 hari berturut-turut.
"Selama masa karantina, berbagai bekal ilmu telah disiapkan oleh panitia. Mulai dari kesiapan mental, penguatan visi misi Pernikahan Mubarakah hingga kedudukan nikah dalam syariat Islam. Tak ketinggalan beberapa adab figh dan doa-doa juga diajarkan kepada calon mempelai, terkait adab penyerahan mahar, etika malam pertama, hingga teori komunikasi bertemu dengan calon mertua," urai Ketua Dept Ekonomi Yayasan Albayan tersebut.■