REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Biaya pengobatan untuk menyelamatkan jiwa anak-anak yang mengalami kekurangan gizi paling parah akan melonjak hingga 16 persen. Itu terjadi akibat invasi Rusia ke Ukraina dan gangguan pandemi, menurut Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).
Bahan mentah untuk makanan terapeutik siap saji telah melonjak harganya di tengah krisis pangan global yang dipicu oleh perang dan pandemi. Menurut UNICEF, tanpa pendanaan lebih lanjut dalam enam bulan ke depan, lebih dari 600 ribu anak mungkin kehilangan asupan gizi penting.
Sumber makanan tersebut berupa pasta berenergi tinggi yang terbuat dari berbagai bahan, termasuk kacang tanah, minyak, gula, dan nutrisi tambahan. Namun, UNICEF tidak memerinci berapa banyak peningkatan pengeluaran yang diperlukan untuk mempertahankan program pemberian asupan untuk anak-anak malanutrisi.