REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Surat kabar Australia The Age melaporkan presiden terpilih Filipina Ferdinand Marcos Jr atau Bongbong berkunjung ke Negeri Kanguru. Sejumlah orang dilaporkan turun ke jalan Kota Melbourne memprotes kunjungannya.
Pengunjuk rasa berkumpul di depan sebuah kediaman di pusat Melbourne. Mereka yakin Marcos melakukan kunjungan pribadi ke Australia.
Kunjungan ini belum dapat dikonfirmasi dengan Kedutaan Besar Filipina di Australia. Karena mereka tidak menanggapi permintaan komentar. Juru bicara Marcos di Manila juga tidak menjawab pertanyaan tapi akan menggelar konferensi pers, Selasa (17/5/2022) ini.
Bongbong merupakan putra mantan diktator Filipina, Ferdinand Marcos. Setelah pulang dari pengasingan ia aktif dalam perpolitikan negara Asia Tenggara itu. Ferdinand Marcos meninggal dalam pengasingan di Hawaii pada tahun 1989.
Selama masa kediktatorannya komisi yang ditunjuk pemerintah mengatakan Marcos, keluarganya dan kroni-kroninya mengambil kekayaan negara hingga 10 miliar dolar AS. Ia juga memenjarakan, menyiksa dan membunuh pemberontak dan musuh-musuh politiknya.
The Age melaporkan juru bicara pemerintah Australia mengkonfirmasi pemerintah Filipina telah melaporkan kunjungan Bongbong merupakan kunjungan pribadi. Departemen Luar Negeri Australia tidak menanggapi permintaan komentar.