Selasa 17 May 2022 14:31 WIB

Jerman Terbuka dengan Gagasan Bekukan Aset Bank Sentral Rusia

Ada gagasan membekukan aset pemerintah Rusia untuk membangun Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Sperbank, lembaga keuangan terbesar Rusia, manjadi salah satu yang dikenai sanksi AS, sebagai tanggapan AS terhadap serangan Rusia ke Ukraina.
Foto: Reuters
Sperbank, lembaga keuangan terbesar Rusia, manjadi salah satu yang dikenai sanksi AS, sebagai tanggapan AS terhadap serangan Rusia ke Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner mengatakan ia terbuka dengan gagasan membekukan aset pemerintah Rusia untuk membangun Ukraina. Hal ini ia sampaikan dalam wawancara dengan surat kabar Jerman Handelsblatt dan tiga koran Eropa lainnya.

"Secara politis saya terbuka pada gagasan membekukan aset asing Bank Sentral Rusia," kata Lindner, Selasa (17/5).

Baca Juga

Ia menambahkan proposal mengenai dampak langkah itu sudah dibahas negara-negara kaya yang tergabung Group of Seven (G7) dan Uni Eropa. "Dalam kasus aset privat, kami harus melihat kemungkinan hukumnya," kata Lindner.

"Kami harus menghormati supremasi hukum bahkan bila kami menghadapi oligarki Rusia," tambahnya.  

Mengenai kebijakan fiskal Uni Eropa, Lindner mengindikasi ia dapat terbuka untuk mengkompromikan peraturan utang Uni Eropa di masa depan.

Walaupun ia tidak dapat mendukung reformasi dengan melunakkan kriteria Maastricht yang menjadi tulang punggung peraturan fiskal Uni Eropa. "(Tapi) peraturan fiskal dapat lebih realistis dan efektif," katanya.

"Tujuannya adalah agar semua perekonomian tumbuh dan memiliki finansial publik yang berkelanjutan, saya menyarankan mengkombinasikan antara langkah reduksi  utang jangka panjang yang lebih kredibel dengan target-target jangka menengah yang fleksibel," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement