REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Ukraina telah menandatangani perjanjian pinjaman 13 miliar yen (100 juta dolar AS) dengan Jepang di tengah perang yang sedang berlangsung dengan Rusia. Kesepakatan itu ditandatangani oleh Menteri Keuangan Ukraina Sergii Marchenko dan Akihiko Tanaka, presiden Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA).
Pinjaman itu adalah bagian pertama dari bantuan keuangan hampir 300 juta dolar AS yang disepakati antara Ukraina dan Jepang setelah Rusia melancarkan perang pada 24 Februari.
Dana itu "akan dialokasikan ke anggaran negara untuk membiayai pengeluaran prioritas," kata Marchenko dalam sebuah pernyataan pada Senin (16/5/2022).
“Kesepakatan yang ditandatangani mengacu pada dukungan anggaran untuk stabilisasi situasi di Ukraina, khususnya, penyediaan prioritas pengeluaran sosial dan kemanusiaan, perawatan kesehatan, dukungan untuk pengungsi internal, dan pengeluaran prioritas lainnya,” bunyi pernyataan itu.
Pinjaman ini akan dilunasi dalam 30 tahun, termasuk masa tenggang 10 tahun, dengan tingkat bunga 1 persen per tahun.