REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga, mengatakan, pihaknya berencana memanggil Pemprov DKI membahas tarif integrasi yang sempat tertunda. Menurutnya, pembahasan akan dilakukan secepatnya pekan depan, setelah Anies pulang dari Inggris.
“Nanti kita tentukan jadwalnya,” kata Pandapotan ketika dihubungi, Selasa (17/5).
Dia menambahkan, tarif integrasi memang belum menerima keputusan bersama. Bahkan, hingga rapat terakhir pembahasan tarif integrasi dengan Dishub DKI dan BUMD pun, kata Pandapotan, belum ada inti yang bisa dibicarakan lebih jauh.
Ditanya upaya Anies ke Eropa untuk membahas integrasi dan penjajakan transportasi elektrik, politikus PDIP itu tak menampiknya. Namun demikian, dia menegaskan, pihaknya akan segera meminta penjelasan hasil dari kunjungan Anies dan BUMD terkait soal hasil yang didapat.
“Mungkin salah satu upaya dia untuk meyakinkan kita, nanti akan kita rapatkan lagi,” ucapnya.
Pandapotan menampik ada kontak dengan Anies atau pihak yang berangkat ke Eropa. Pihaknya, masih menunggu kedatangan dan paparan dari hasil yang didapatkan Anies nanti. “Saya atur dengan staf saya dulu,” katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, serta jajarannya yang bertolak ke Eropa, akan pulang besok Rabu (18/5). Dia tak menampik, ada pembahasan hasil yang akan disampaikan nantinya.
Menurut Riza, saat ini tarif integrasi memang sedang diuji cobakan di beberapa koridor TransJakarta, MRT dan LRT. Dia menyebut, nantinya, tarif integrasi akan segera diberlakukan setelah melakukan pendalaman bersama pihak terkait.
“Nanti pada waktunya akan diumumkan,” jelas dia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejauh ini masih berharap agar DPRD DKI bisa segera menyetujui usulan besaran tarif integrasi angkutan umum Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta sebesar Rp 10 ribu. Menurut dia, saat ini proses sedang berlangsung pembahasan secara maraton dan intensif bersama dengan Komisi B dan Komisi C DPRD DKI Jakarta.
"Tentu kami harapkan disegerakan untuk mendapatkan rekomendasi terkait dengan persetujuan penetapan tarif terintegrasi," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dia berharap, dari pembahasan itu segera mendapat kepastian soal usulan besaran tarif integrasi angkutan umum di Jakarta atau JakLingko menjadi Rp 10 ribu. Apabila sudah ada ketetapan, lanjut dia, Gubernur DKI Jakarta akan menetapkan melalui Keputusan Gubernur (Kepgub).
Syafrin menjelaskan, apabila tarif integrasi antarmoda di DKI maka besaran biaya angkutan umum menjadi Rp 10 ribu. Ia mencontohkan, apabila penumpang menumpang satu moda transportasi misalnya TransJakarta maka dipatok tarif seperti biasa sebesar Rp 3.500 sekali jalan.
Apabila penumpang itu lanjut menggunakan moda transportasi umum kedua misalnya MRT Jakarta maka tarif mencapai Rp 14 ribu sehingga total tarif sebelum integrasi menjadi sebesar Rp 17.500 per penumpang sekali jalan. Namun, dengan tarif integrasi maka besaran tarifnya menjadi total Rp 10 ribu.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, bertolak ke tiga kota di tiga negara, London, Berlin dan Paris. Dalam kunjungan tersebut, Anies memaparkan pengembangan transportasi publik berkelanjutan.
"Tentu ini jadi kesempatan menjelaskan yang sedang dan akan dikerjakan di Jakarta," kata Anies.
Dia memaparkan, Jakarta sedang mencegah perubahan iklim dengan cara mengontrol emisi gas buang hingga mencapai titik nol emisi pada 2050. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah membuat kebijakan mobilitas berkelanjutan di Jakarta.
Di antaranya pengembangan jalur pejalan kaki, pembuatan jalur sepeda, integrasi tarif transportasi publik multimoda, target elektrifikasi 50 persen armada TransJakarta pada 2025, dan elektrifikasi seluruh armada Transjakarta pada 2030, maupun kebijakan terkait lainnya.