Rabu 18 May 2022 02:55 WIB

Hindari PMK, Pembibitan Kerbau dan Sapi di Lebak Disetop Sementara 

Semua pengunjung dilarang masuk kawasan kandang ternak kerbau dan sapi.

Red: Ani Nursalikah
Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang memeriksa kesehatan hewan sapi di salah satu lokasi peternakan di Periuk, Kota Tangerang, Banten, Jumat (13/5/2022). Pemeriksaan tersebut guna mencegah penyebaran wabah virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang sudah merebak di sejumlah daerah. Hindari PMK, Pembibitan Kerbau dan Sapi di Lebak Disetop Sementara 
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang memeriksa kesehatan hewan sapi di salah satu lokasi peternakan di Periuk, Kota Tangerang, Banten, Jumat (13/5/2022). Pemeriksaan tersebut guna mencegah penyebaran wabah virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang sudah merebak di sejumlah daerah. Hindari PMK, Pembibitan Kerbau dan Sapi di Lebak Disetop Sementara 

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan hewan kerbau dan sapi milik Pemerintah Kabupaten Lebak memberlakukan lockdown atau tertutup untuk mencegah penyebaran virus penyakit mata dan kuku ( PMK).

"Semua pengunjung maupun tamu dilarang masuk kawasan kandang ternak kerbau dan sapi," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Teguh, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga

Penerapan lockdown itu agar sterilisasi kawasan ternak sapi dan kerbau tidak ditemukan penyakit yang membahayakan. Saat ini, munculnya virus PMK yang ditemukan ternak hewan besar di Jawa Timur tentu menjadi kewaspadaan.

Ia memperketat pengawasan dan pengunjung maupun tamu dilarang memasuki kawasan ternak sapi dan kerbau. Apalagi, UPTD Pembibitan untuk mencetak bibit yang unggul dan berkualitas.

"Kami hanya membolehkan petugas yang merawat ternak itu," katanya.

Untuk pencegahan PMK, ia mengoptimalkan kegiatan penyemprotan disinfektan ke kandang ternak sapi dan kerbau. Kegiatan penyemprotan disinfektan tersebut untuk memberikan jaminan kesehatan terhadap ternak sapi dan kerbau.

Selama ini, ternak sapi dan kerbau yang dikelompok UPTD Pembibitan sebanyak 85 ekor tidak ditemukan positif mengidap PMK. "Kami menjamin ternak sapi dan kerbau di sini aman dari PMK, karena diberlakukan lockdown itu," kata Teguh.

Menurut dia, ia hingga kini dua kali dalam seminggu melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan kandang sapi dan kerbau. Selain itu juga kondisi kandang terjaga kebersihan dengan baik.

"Itu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah tersebarnya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak," katanya.

Ia mengatakan pembibitan ternak sapi dan kerbau yang dikembangkan pemerintah daerah untuk mendukung swasembada pangan daging juga peningkatan ekonomi masyarakat. Saat ini, jumlah populasi kerbau dan sapi di Kabupaten Lebak menurun akibat berbagai faktor, antara lain faktor berkurangnya pejantan, alih fungsi lahan yang mengakibatkan sulitnya rerumputan sebagai pakan ternak, dan pencurian.

Selain itu, faktor penerapan teknologi pertanian pangan sehingga petani meninggalkan penggunaan bajak ternak kerbau. Karena itu, pemerintah daerah mengembangkan pembibitan unggul untuk meningkatkan jumlah populasi kerbau juga perguliran ekonomi masyarakat.

Selama ini, Kabupaten Lebak sebagai daerah pemasok ternak kerbau dan sapi untuk kebutuhan qurban Idul Adha di Banten. "Pembibitan kerbau dan sapi di daerah ini masuk pertama di Indonesia tingkat kabupaten," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement